ERA.id - Pemerintah membantah isu akses air di Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) Ibu Kota Nusantara (IKN) sulit.
“Kalau ada isu yang mengatakan air di HPK itu sulit, itu tidak benar adanya,” ujar Kepala Divisi Logistik dan Keuangan Tim Transisi OIKN Yuda Ramadani Lubis ketika ditemui di HPK IKN, Kalimantan Timur, Kamis (15/8/2024), dikutip dari Antara.
Yuda menjelaskan pemerintah sudah melakukan penambahan dua unit instalasi pengolahan air (IPA) di HPK IKN. Hal tersebut untuk memasok tambahan air untuk memenuhi kebutuhan para pekerja yang tinggal di HPK.
“Jadi, untuk air di HPK ini sudah terfasilitasi dan sudah dalam kondisi baik,” kata Yuda.
Lebih lanjut, Yuda juga mengatakan sudah menghitung kebutuhan air para pekerja. Tidak hanya kebutuhan untuk mandi, tetapi untuk mencuci dan lain sebagainya.
“Itu sudah kita hitung secara kebutuhan. Para pekerja kan kebiasaannya (menggunakan air) bukan hanya untuk mandi, tapi ada untuk mencuci juga,” kata dia.
Jumlah IPA yang semula sebanyak dua unit, kini menjadi empat unit dengan masing-masing kapasitas dalam mengalirkan air adalah 5 liter per detik.
“Jadi, sekarang itu (totalnya) ada 20 liter per detik. Untuk kapasitasnya sih mencukupi, ya, untuk pekerja di sini,” ucap Yuda.
Penambahan IPA tersebut tidak hanya ditujukan untuk perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 RI di IKN, tetapi seterusnya. Bahkan, untuk saat ini, Yuda mengatakan masih mencari komposisi air terbaik untuk menjamin kenyamanan para pekerja di HPK.
“Air di HPK itu memang kami mencari formulanya, supaya para pekerja ini nyaman. Salah satunya adalah melengkapi fasilitas penunjang, seperti air, listrik, dan sebagainya,” ujarnya.