Dapat Tambahan Anggaran Rp10 Miliar untuk Promosi Makan Bergizi Gratis, Menkominfo: Kita Perlu Sosialiasi

| 11 Sep 2024 06:45
Dapat Tambahan Anggaran Rp10 Miliar untuk Promosi Makan Bergizi Gratis, Menkominfo: Kita Perlu Sosialiasi
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie mengungkap tambahan anggaran Rp10 miliar untuk promosi program makan bergizi gratis. (Era.id/Gabriella Thesa)

ERA.id - Kementerian Kominikasi dan Informatika (Kemkominfo) mendapat tambahan anggaran sebesar Rp10 miliar untuk memberikan informasi terkait program makan bergizi gratis. Program ini merupakan program unggulan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Nantinya pengelolaan informasi tema untuk program makan bergizi akan masuk dalam bagian program kerja komunikasi publik yang dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik serta lembaga kuasi publik.

"Terdapat penambahan alokasi anggaran sebesar Rp10.000.000.000 untuk Kemenkominfo sehingga pagu anggaran Kemenkominfo menjadi Rp7.728.907.593.000. Diusulkan penambahan tersebut dialokasikan untuk pengelolaan dan diseminasi informasi tematik program makan bergizi," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR pada Selasa (10/9/2024).

Ditemui usai rapat, Budi mengatakan bahwa tambahan anggaran itu diperlukan untuk sosialisasi program makan bergizi gratis kepada masyarakat dan anak-anak.

"Kita perlu sosialisasi. Sosialisasi untuk memberikan awareness kepada masyaraat tentanng betapa pentingnya program makanan bergizi untuk anak-anak kita," kata Budi.

Dia menekankan, program unggulan Prabowo-Gibran ini sangat bagus. Oleh karena itu diperlukan infomrasi yang merata sehingga tidak terjadi jurang informasi, khususnya masyarakat Indonesia di daerah terpencil dan terluar.

Adapun tambahan anggaran itu merupakan keputusan Badan Anggaran (Banggar) DPR.

"Tentu ini sebuah program kan sangat bangus, program makan bergizi ini. Supaya tidak terjadi gap yang jauh dari sumber daya manusia Indonesia, terutama untuk daerah-daerah tertinggal dan terluar Indonesia," pungkasnya.

Rekomendasi