Deflasi Lima Bulan Berturut-Turut, Menko Perekonomian Tetap Yakin Ekonomi Nasional Berjalan Baik, Kok Bisa?

| 03 Oct 2024 17:30
Deflasi Lima Bulan Berturut-Turut, Menko Perekonomian Tetap Yakin Ekonomi Nasional Berjalan Baik, Kok Bisa?
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (3/10/2024). ANTARA/Imamatul Silfia

ERA.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyebut meski tren deflasi telah berlangsung lima bulan berturut-turut, tetapi perekonomian nasional secara umum tetap bergerak dengan baik.

“(Soal deflasi) Kita harus melihat secara keseluruhan,” kata Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (3/10/2024), dikutip dari Antara.

Dia memerinci berbagai indikator ekonomi yang ia yakini tetap bergerak positif. Misalnya, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2024 yang meningkat menjadi 124,4 dari 123,4 pada bulan sebelumnya.

Posisi cadangan devisa Indonesia juga mengalami peningkatan pada akhir Agustus 2024, yakni menjadi USD150,2 miliar dari USD145,4 miliar pada akhir Juli 2024.

“Kalau ekonomi tidak bergerak, cadangan devisa tidak bertambah. Apalagi kita baru mengeluarkan pengaturan devisa hasil ekspor (DHE) yang terbukti bisa mempertahankan jumlah dolar di dalam negeri,” ujarnya.

Kemudian, rupiah pun berhasil ditekan ke level Rp15.300 setelah sebelumnya pernah menembus Rp16.000.

“Jadi, itu membuktikan bahwa ekonomi bergerak,” tambah Airlangga.

Adapun terkait inflasi, meski kinerja bulanan mencetak deflasi 0,12 persen per September 2024, tetapi komponen inti tetap mengalami inflasi sebesar 0,16 persen.

Mengutip laman Bank Indonesia (BI), inflasi inti (core inflation) merupakan komponen inflasi yang cenderung stabil dalam pergerakannya. Inflasi inti dipengaruhi sejumlah faktor, antara lain interaksi permintaan-penawaran; lingkungan eksternal berupa nilai tukar, harga komoditas internasional, dan perkembangan ekonomi global; serta ekspektasi inflasi di masa depan.

Menurut Airlangga, inflasi inti menjadi komponen yang lebih penting untuk diperhatikan dibandingkan dengan inflasi secara keseluruhan.

“Kalau inflasi inti tetap naik, itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Karena menjadi anomali kalau pertumbuhan naik, tapi inflasi intinya turun,” jelas Airlangga.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini juga menyebut Indonesia setidaknya sudah berhasil menekan tingkat inflasi dalam 10 tahun terakhir. Pada 2014 lalu, inflasi nasional tercatat mencapai 8,36 persen. Sementara tahun ini, inflasi tahunan mencapai 1,84 persen (year-on-year/yoy) dan inflasi tahun kalender 0,74 persen (year-to-date/ytd) per September.

“Jadi, kami tidak khawatir itu (deflasi), karena kami juga melihat indikator lain terhadap ekonomi,” jelasnya.

Rekomendasi