Ingin Prabowo Ikut Lepas Langsung PMI, Menteri P2MI: Mereka Adalah Pahlawan Devisa

| 30 Oct 2024 18:15
Ingin Prabowo Ikut Lepas Langsung PMI, Menteri P2MI: Mereka Adalah Pahlawan Devisa
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. (Era.id/Gabriella Thesa)

ERA.id - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran (P2MI/BP2MI) Abdul Kadir Karding mengharapkan, Presiden Prabowo Subianto bisa ikut melepas para pekerja migran Indonesia (PMI), misalnya yang akan dikirimkan ke Korea, di Istana Presiden.

Menurutnya, hal itu merupakan bentuk apresiasi kepada para PMI yang selama ini kerap disebut sebagai pahlawan devisa.

"Saya itu punya mimpi. Karena kita selalu mengatakan bahwa PMI adalah penghasil pahlawan devisa. Sesekali pelepasan, pelepasan PMI yang ke Korea misalnya itu, itu dilepas di Istana itu akhirnya mereka akan bangga," kata Karding di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2024).

Selain bentuk apresiasi, pelepasan PMI yang dilakukan langsung oleh presiden juga menjadi simbol keseriusan pemerintah dalam melindungi warga negaranya yang bekerja di luar negeri.

Dia mengaku sudah mengusulkan hal tersebut kepada Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya. Harapannya bisa terealisasi di bulan November 2024.

"Dan memberi pesan kepada pemerintah, pemerintah memberi pesan bahwa ini dilepas di simbol negara artinya kami akan melindungi mereka," kata Karding.

Selain itu, dia juga mengusulkan kepada Seskab dan Menteri Sekretaris Negara (Menseneg) Prasetyo Hadi, agar kementeriannya dapat membentuk tim cepat tanggap atau task force.

"Ini kita baru mengusulkan ke Seskab dan Sesneg. Salah satunya adalah kita perlu membentuk tim task force, tim gerak cepat. Jadi kalau ada apa-apa, negara langsung hadir," katanya.

Lebih lanjut, dia membeberkan sejumlah targetnya dalam 100 hari pertama kerja. Salah satunya yaitu membenahi sistem tata kelola di kementeriannya.

Diketahui, Kementerian P2MI merupakan kementerian baru yang sebelumnya hanya berbentuk badan dan tergabung dalam Kementerian Ketenagakerjaan.

"Salah satu target kita dalam 100 hari ini, tidak ada lagi masalah internal soal tata kelola, SIOTK," katanya.

Berikutnya, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia juga ingin mengoptimalkan lounge yang biasa digunakan untuk transit. Lounge ini ingin dioptimalkan untuk menyelesaikan masalah-masalah administrasi.

"Kita bantu menyelesaikan administrasi yang tidak perlu lagi lari kesana lari kesini. Jadi kita akan buat lounge yang bagus dan misalnya di sana ada bermasalah dengan imigrasi atau polisi diselesaikan di sini aja. Nah ini kami, saya sudah koordinasi dengan Menteri Imigrasi, Menteri BUMN," jelas Karding.

Rekomendasi