ERA.id - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) bekerja sama dengan Staatsbibliothek zu Berlin, Jerman untuk mewujudkan satu data naskah Nusantara yang tersebar di seluruh dunia.
"Saat ini Perpusnas berfokus pada tiga program Prioritas Nasional. Pertama, peningkatan kegemaran membaca, membangun kebiasaan membaca dan meningkatkan literasi. Dua, tentang pengarusutamaan naskah Nusantara. Dan ketiga, standardisasi perpustakaan,” kata Plt. Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (22/11/2024), dikutip dari Antara.
Penandatanganan naskah kerja sama dilakukan Plt. Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz dan Direktur Jenderal Staatsbibliothek zu Berlin Achim Bonte di Gedung Staatsbibliothek zu Berlin, Jerman, pada Rabu (20/11/2024).
Dalam acara tersebut, Aminudin menuturkan bahwa kerja sama di bidang perpustakaan itu merupakan tindak lanjut implementasi dari salah satu program Prioritas Nasional Perpusnas tahun 2024, yaitu pengarusutamaan naskah Nusantara.
Kerja sama itu juga sejalan dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 42 perihal kerja sama menyatakan bahwa Perpusnas sebagai pusat jejaring perpustakaan, maka Perpusnas menjalin kemitraan dengan pihak dalam dan luar negeri.
Ia mengatakan Perpusnas memiliki banyak naskah Nusantara yang tersebar di seluruh dunia, sehingga kerja sama itu diharapkan dapat membantu naskah yang ada terkoneksi dengan para mitra yang ingin melakukan penelitian serta memahami lebih jauh masa lalu tanah air.
Direktur Jenderal Staatsbibliothek zu Berlin Achim Bonte menambahkan kerja sama ini dapat ditindaklanjuti dalam beberapa kegiatan. Misalnya pertukaran tenaga ahli, melakukan penelitian, bertukar informasi, dan mengadakan pameran bersama.
Ia menjelaskan Staatsbibliothek zu Berlin menyimpan sekitar 750-an naskah Nusantara. Naskah-naskah tersebut terdiri dari berbagai macam media seperti kertas Eropa, lontar, dan lainnya yang berisi berbagai pengetahuan.
“Salah satu fisik naskah Nusantara yaitu Cerita Panji yang masuk dalam Memory of the World (MoW) UNESCO dan disimpan di Staatsbibliothek zu Berlin,” kata Bonte.