ERA.id - Pemerintah menggandeng Lion Air sebagai maskapai penerbangan yang akan melayani jemaah haji 2025. Diketahui, pemilik Lion Air yaitu Rusdi Kirana merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Hal itu disampaikan oleh Direktur Operasional Lion Air Group Captain Daniel Putut Adi Kuncoro dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR pada Kamis (2/1).
"Kami ucapkan syukur pada Tuhan yang maha kuasa dan kepada pemerintah memberikan kepercayaan kepada kami di tahun 2025 ini untuk ikut menjadi melayani jemaah haji Indonesia untuk musim haji 2025," ujar Daniel dikutip dari kanal YouTube Komisi VIII pada Sabtu (4/1/2025).
Dalam kesempatan itu, Daniel mengungkapkan rekam jejak maskapainya dalam melayani jemaah umroh Indonesia sejak tahun 2009. Selain itu, di tahun 2011, pihaknya juga menyewakan pesawat wide body ke salah satu maskapai di Arab Saudi yaitu Flynas.
Dia mengaku, pesawat-pesawat milik Lion Air yang disewakan itu digunakan untuk melayani jemaah haji dari Afrika, Eropa, dan Asia Tengah.
Dari pengalaman itu, pihaknya memastikan siap sepenuhnya untuk melayani para jemaah haji di tahun 2025 ini.
"Untuk rencana kesiapan pesawat untuk masing-masing embarkasi-embarkasi dengan rincian operasional, kami siap 100 persen," kata Daniel.
Dia mengungkapkan, Lion Air telah menyiapkan 10 unit pesawat, 116 pilot, 531 pramugari dan pramugara, serta 64 orang teknisi. Seluruhnya diklaim sudah memiliki kualifikasi untuk keamanan hingga servis.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan tiga unit pesawat cadangan. Seluruh pesawat yang akan digunakan berusia di bawah 10 tahun. Sehingga dipastikan masalah teknis seperti yang terjadi di musim haji sebelumnya dapat diminimalisir.
"Semua ini kami tidak menyewa, tetapi kami memiliki pesawat sendiri dan ini pun kami menyiapkan tiga pesawat untuk backup. Jadi semua pesawat di bawah 10 tahun usianya," kata Daniel.
"Tahun 2025 mudah-mudahan menjadi tahun yang baik dan tahun yang bersyukur bagi kita semua, khususnya bagi Lion Air mendapat kesempatan untuk diundang dalam melayani jemaah haji tahun 2025," imbuhnya.
Terpisah, Anggota Komisi VIII DPR Fraksi PKB Mahdalena menilai, keterlibatkan Lion Air sebagai salah satu maskapai untuk penyelenggaran ibadah haji 2025 dapat mengurangi potensi keterlambatan penerbangan yang selama ini menjadi kendala.
"Kehadiran Lion Air di samping Garuda Indonesia dan Arab Saudi Airlines akan meningkatkan armada penerbangan bagi jamaah haji asal Indonesia sehingga kita harapkan mengurangi potensi keterlambatan jadwal penerbangan menuju atau dari Tanah Suci sehingga jamaah akan kian nyaman," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Dia mengatakan persoalan keterlambatan penerbangan pesawat kerap menganggu jadwal keberangkatan maupun kepulangan jamaah haji Indonesia dari Tanah Suci.
Terkadang bisa berlangsung berjam-jam yang membuat jamaah tidak nyaman, terutama bagi jamaah lansia. “Maka kita berharap dengan penambahan armada dari Lion Air, potensi delay bisa kita tekan,” katanya.