ERA.id - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal merespons wacana Presiden ke-7 RI Joko Widodo mendirikan Partai Super Tbk. Menurutnya, partai politik bukan seperti perusahaan.
"Kan ada wacanaya menggabungkan seperti partai Super Tbk kayak gitu, ya ini kan bukan perusahaan, (tapi) partai politik," kata Cucun di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/3/2025).
Dia tak melarang jika ada pihak yang berminat mendirikan partai politik. Namun harus sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Menurutnya, tak bisa orang mendirikan partai politik tapi polanya seperti perusahaan.
"Orang mau bikin partai silakan aja sesuai dg aturan undang-undang yang ada misalkan partai politik. Nah, nggak bisa misalnya sekarang mau bikin partai tapi polanya bukan pola undang-undang di kita," kata Cucun.
Meski begitu, dia ogah mencampuri wacana Jokowi membentuk Partai Super Tbk, apalagi sampai menyarankan dikaji ulang. Dia mengatakan, PKB dipastikan tak perlu dikaji sebagai partai politik.
"Ya silakan, bukan kita, kalau kita udah punya partai (PKB) ngapain dikaji, yang mau bikin partai ya suruh kaji itu," kata Wakil Ketua DPR itu.
Sebelumnya, Jokowi mengakui sempat membahas tentang pembentukan partai super Tbk (terbuka) dengan para relawan. Termasuk salah satunya dengan Ketum Projo sekaligus Menteri Koperasi Budi Arie.
"Ada ide gagasan untuk membuat partai super Tbk yang saya sampaikan ke relawan-relawan. Tanggapannya seperti apa," ujarnya di Solo, Rabu (5/3).
Sementara itu, ia juga tidak menampik terkait Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengubah sistem partai menjadi 'PSI Perorangan' mengambil dari gagasannya. Ia menyebut partai politik lain akan menjadi parpol yang lebih baik jika dikonsep yang sama.
"Gagasan ini ternyata sudah diambil, diakomodir oleh PSI Kurang lebih menurut saya konsepnya hampir sama. Mirip tapi dimodifikasi sedikit oleh PSI," ungkapnya.