ERA.id - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menemui United States Secretary of Commerce atau Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Howard Lutnick di Kantor Department of Commerce (DoC) AS pada Sabtu (19/4) waktu setempat. Pertemuan itu untuk mengajukan proposal negosiasi atas tarif resiprokal terhadap Indonesia.
Hal ini merupakan kali kedua Airlangga berbicara dengan Lutnick. Pertama secara daring melalui Zoom Meeting pada Kamis (17/4).
"Kami berterima kasih kepada Secretary Lutnick yang memberikan kesempatan untuk melakukan negosiasi tarif dan menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mewujudkan perdagangan yang adil dan berimbang," ujar Airlangga dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (20/4/2025).
Dalam pertemuan selama 1,5 jam itu Airlangga menyampaikan sejumlah penawaran kepada pemerintah AS. Tujuannya agar tercipta kebijakan perdagangan yang adil.
Pertama, Airlangga menawarkan peningkatan pembelian dan impor Indonesia dari AS demi menyeimbangkan defisit perdagangan AS. Diantaranya pembelian produk energi seperti crude oil, LPG, dan gasoline.
Selain itu juga peningkatan impor produk pertanian dari AS seperti soybeans, soybeans meal, dan wheat. Produ tersebut sangat dibutuhkan dan tidak diproduksi di Indonesia.
Airlangga juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk kerja sama di bidang critical minerals, dukungan investasi AS, serta komitmen untuk menyelesaikan permasalahan non-tariff barrier (NTB) yang menjadi perhatian pihak pengusaha AS di Indonesia.
Lutnick kabarnya mengapresiasi proposal negosiasi tarif yang ditawarkan Indonesia kepada AS. Dia menyebut penawaran dan permintaan Indonesia sangat konkret dan saling menguntungkan bagi kedua negara, berbeda dengan sejumlah negara yang juga melakukan langkah yang sama.
Lutnick sependapat dengan rencana target negosiasi yang akan diselesaikan dalam 60 hari ke depan dan menyarankan agar langsung menyusun jadwal pembahasan teknis secara detail dengan pihak DoC dan USTR.
"Kami mengapresiasi langkah konkret Indonesia untuk melakukan negosiasi tarif. Ke depan, AS dan Indonesia akan terus melanjutkan hubungan perdagangan yang saling menguntungkan," ujar Lutnick.
Tim negosiasi RI yang turut mendampingi Menko Airlangga, di antaranya Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu, serta Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso.
Kemudian, Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono, serta Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Washington DC Ida Bagus Made Bimantara.
Sebelum Indonesia, ada beberapa negara seperti Jepang dan Argentina yang juga baru bertemu dan melakukan negosiasi mengenai tarif AS itu.
Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara yang langsung diterima oleh Pemerintah AS.