ERA.id - Bachtiar Nasir memuji Presiden Prabowo Subianto. Katanya, Prabowo merangkul semua kelompok tanpa terkecuali umat Islam dalam mengawal kedaulatan bangsa.
"Prabowo, presiden yang dilantik 20 Oktober 2024 lalu berasal dari dan besar di TNI. Prabowo pasti sadar betul terhadap peran umat Islam dalam mengawal kedaulatan bangsa ini. Mulai pra kemerdekaan, pasca kemerdekaan, hingga ia terpilih menjadi presiden. Jangan tanya tentang umat Islam, darahnya pasti merah putih. Kira-kira itu kesimpulannya. Begitu juga dengan TNI," kata Bachtia, Sabtu (26/4/2025).
Secara personal, lanjut orator yang dikenal dalam demonstrasi 212 ini, Prabowo punya histori kedekatan dengan umat Islam.
"Kedekatan Prabowo dengan umat Islam bisa dilihat dari, pertama; dua kali pilpres, yaitu 2014 dan 2019 Prabowo mendapat dukungan cukup militan dari tokoh-tokoh Islam. Pilpres 2024, meski terbagi, dukungan umat Islam terhadap Prabowo memberi kontribusi cukup besar bagi kemenangannya," ujar Bachtiar.
Tiar mengatakan bahwa setelah dilantik, Prabowo memilih strategi merangkul semua kelompok, tanpa terkecuali. Prabowo merangkul tidak hanya semua partai politik, tetapi juga kelompok sosial dan umat Islam.
"Di awal kepemimpinan Prabowo, situasi politik cukup stabil, relatif tidak ada kegaduhan kecuali proses hukum yang membidik kejahatan korupsi kelas kakap. Sebuah langkah tegas yang telah mendapat apresiasi dan dukungan rakyat," ujarnya.
Prabowo, kata Tiar, juga menunjukkan dukungannya kepada Palestina. Ia mengatakan, stabilitas nasional yang menjadi syarat mutlak dan fondasi dalam membangun masa depan bangsa, takkan bisa diwujudkan dengan efektif tanpa melibatkan umat Islam sebagai bagian penting bagi kekuatan nasional.
Menurut dia, persatuan umat Islam akan sangat bergantung kepada bagaimana pemimpin bangsa ini dalam menentukan strategi pendekatannya.
"Strategi merangkul bukan memukul jauh akan lebih taktis dan efektif bagi pemimpin dalam mengelola stabilitas negara ini. Tampaknya, strategi ini yang dipilih oleh Prabowo," kata Bachtiar.
Ia melanjutkan maka tidak ada alasan bagi semua pihak, khususnya umat Islam, selain mengambil kesempatan ini untuk membangun sinergi dalam mengambil peran dalam mendesain arah masa depan bangsa.