ERA.id - Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemerintah membutuhkan koreksi dan kritik dari berbagai pihak, meski kritik tersebut kadang terasa menyesakkan.
"Silakan yang berada di luar pemerintah, tidak ada masalah, terima kasih, kita butuh koreksi, kita butuh pengawasan, kita butuh kritik, walaupun kadang kritik itu menyesakkan juga ya. Tapi, tidak ada masalah, jangan berhenti kritik," kata Prabowo dalam pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Prabowo menekankan pentingnya persatuan, gotong royong, dan penerapan demokrasi sesuai budaya bangsa. Menurutnya, kesejahteraan rakyat sebagai tolok ukur keberhasilan negara merdeka. Bila rakyat tak sejahtera, maka tujuan kemerdekaan belum tercapai.
Ujungnya, Prabowo mengajak semua pihak untuk bekerja sama, meskipun terdapat perbedaan pandangan demi mencapai tujuan bersama. "Kita berbeda-beda boleh, tapi satu tujuan kita," ucapnya.
Prabowo menegaskan bahwa pihak di luar pemerintahan memiliki peran penting melalui pengawasan, koreksi, dan kritik. Meski kadang menyesakkan, namun tetap dibutuhkan dan tidak boleh dihentikan.
"Saya juga minta dari koalisi kita tetap di dalam koalisi harus berani mengawasi, harus berani koreksi," kata Presiden.
Ogah diatur
Beberapa pekan yang lalu, Prabowo sempat tak mau diatur-atur oleh pihak lain. Maunya cuma ingin ditegur oleh petugas partai yang berada di DPR saja. Hal itu disampaikannya saat berpidato dalam puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-27 PKB di Jakarta, Rabu (23/7) malam.
"Partai-partai kita bersaing, karena nanti pemilu, pilkada, pilpres bersaing, ndak ada masalah. Selesai bersaing, rukun, kerja sama, karena kita mau mengabdikan (diri kepada) rakyat kok, enggak ada masalah. Dalam koalisi, (dan) di luar koalisi, kita butuh pengawas, kita butuh koreksi, tetapi kita mau koreksi benar-benar, dari wakil rakyat juga. Jangan orang mengangkat dirinya sendiri, habis itu dia atur-atur kita, enak aja ya Gus? Enggak keringet, nggak berdarah-darah, omon-omon, komentar itu," kata Prabowo depan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, dan Wakil Presiden Ke-13 KH Ma'ruf Amin, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB.
Dalam momen tersebut Prabowo juga mengagumi sikap PKB yang kini jelas warnanya, PKB berada di pihak Undang-Undang Dasar 1945.
"Saya yakin semua ketua umum partai di sini (demikian, red.). Saya yakin (partai-partai, red.) tergerak oleh fatwanya Ketua Dewan Syuro PKB, dan saya percaya rakyat Indonesia tidak bisa dibohongi lagi, rakyat Indonesia tidak boleh dianggap bodoh, rakyat Indonesia merasakan yang benar itu benar, yang salah itu salah," kata Presiden Prabowo
Pernyataan Presiden Prabowo itu merujuk kepada pidato politik , yang keduanya disampaikan dalam acara yang sama.
"Jadi, Ketua Dewan Syuro, Ketua Umum PKB, terima kasih. Saya di sini benar-benar yakin kalau masa depan Indonesia cerah, baik, tetapi memang tadi disinggung-singgung kuncinya adalah kita harus rukun, kita harus kerja sama, kita harus menegakkan dan menjalankan apa yang menjadi jiwa dan nafas NU (Nahdlatul Ulama) dan PKB, menjalankan rahmatan lil alamin, berbakti, bermanfaat, untuk semua, ini kuncinya," kata Presiden Prabowo.
Prabowo kemudian juga memuji sikap PKB yang selepas Pilpres 2024 memutuskan bergabung pada koalisi partai-partai pendukung pemerintah. Sebab sebelumnya, dalam masa Pilpres 2024, PKB berada di kubu oposisi bersama PKS dan NasDem. Mengikut ketua umumnya, Cak Imin yang berpasangan dengan Anies Baswedan, dan bersaing dengan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabum.