Soroti Standar Ganda Hukum Internasional, Prabowo: Yang Kuat Buat Kewenangan, Yang Kecil Dirundung

| 09 Sep 2025 10:15
Soroti Standar Ganda Hukum Internasional, Prabowo: Yang Kuat Buat Kewenangan, Yang Kecil Dirundung
Presiden Prabowo Subianto (YouTube/Sekretariat Presiden)

ERA.id - Presiden RI Prabowo Subianto menyoroti kebijakan standar ganda yang diterapkan pada hukum internasional. Prabowo menilai negara-negara kecil sering mendapat intimidasi. 

Pernyataan itu disampaikan oleh Prabowo saat menghadiri forum kelompok negara BRICS dalam BRICS Leaders Virtual Meeting secara daring pada Senin (8/9) malam. Prabowo menilai standar ganda hukum internasional tidak boleh menghentikan kerja sama antar negara di tengah dunia yang penuh ketidakpastian.

"Hukum internasional diabaikan setiap hari, di mana (negara) yang kuat membuat kewenangan, di mana negara-negara kecil dengan kekuatan yang lebih kecil diintimidasi, diancam, dirundung. Di mana perdagangan dan keuangan menjadi senjata," kata Prabowo sebagaimana dilihat dari YouTube Sekretariat Negara, Selasa (9/9/2025).

Kepala Negara menilai bahwa situasi dunia kini memperlihatkan negara-negara besar dan kuat memiliki hak dan kewenangan, sedangkan negara kecil mendapat intimidasi. Oleh karenanya, Prabowo mengatakan saatnya BRICS harus terus berkembang. Indonesia pun sepenuhnya mendukung inisiatif yang diambil.

"Kami mengapresiasi kepemimpinan Presiden (Brasil) Lula, dan Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama lebih erat dengan semua negara BRICS," tuturnya.

Pertemuan kali ini dihadiri oleh sejumlah Kepala Negara dan perwakilan tingkat tinggi, antara lain Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden China Xi Jinping, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kemudian, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Putra Mahkota Uni Emirat Arab Khaled bin Mohamed bin Zayed, Menteri Luar Negeri Ethiopia Gedion Timothewos, serta Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar.

Presiden Brasil Lula da Silva membuka virtual meeting dengan memberikan pandangannya. Setelahnya, tampak Presiden China Xi Jinping dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi menyampaikan pandangan di urutan kedua dan ketiga.

Presiden RI Prabowo Subianto kemudian menyampaikan pandangan dan posisi Indonesia terkait sejumlah isu global pada urutan keempat.

Forum tersebut menjadi sarana bagi para pemimpin untuk bertukar pandangan terkait perkembangan ekonomi dunia dan kondisi sistem multilateral saat ini. Situasi geopolitik dan dinamika ekonomi global turut memberi pengaruh terhadap stabilitas perdagangan internasional serta prospek pertumbuhan ekonomi di berbagai kawasan.

Rekomendasi