Tak Seperti Dua Kader PDIP, Ponakan Prabowo di Gerindra Mundur dari DPR

| 10 Sep 2025 20:51
Tak Seperti Dua Kader PDIP, Ponakan Prabowo di Gerindra Mundur dari DPR
Rahayu Saraswati

ERA.id - Keponakan Presiden Prabowo Subianto, yakni Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, memilih mengundurkan diri dari DPR RI. Kini Saras langsung dinonaktifkan oleh Fraksi Partai Gerindra.

Sekretaris Fraksi Gerindra DPR, Bambang Haryadi menegaskan pihaknya menghormati keputusan tersebut. Menurut dia, partainya bakal memproses pengunduran diri Saras sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

“Sementara menunggu proses, maka saudari Sara (sapaan akrab Rahayu Saraswati) akan dinonaktifkan dari DPR,” kata Bambang dalam keterangan di Jakarta, Rabu (10/9/2025).

Dia menjelaskan proses administratif terkait keputusan Sara tersebut akan dilakukan melalui mekanisme yang diatur dalam undang-undang yang berlaku dan Fraksi Gerindra juga akan berkoordinasi dengan DPP Partai Gerindra.

“Kami akan memastikan seluruh prosedur berjalan sesuai aturan. Fraksi Gerindra tetap konsisten menjaga komitmen kelembagaan dan ketentuan perundang undangan,” kata dia.

Sebelumnya, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI menyatakan mundur sebagai anggota DPR RI karena memahami ada ungkapannya beberapa waktu lalu yang dinilai menyakiti banyak pihak.

Permasalahan itu adalah saat dia meminta anak-anak muda yang punya kreativitas untuk menjadi pengusaha. Banyak yang kemudian tersinggung dengan ucapan itu. Omongan Saras dianggap tak napak tanah, toh dia merupakan anak konglomerat di negeri ini dan penuh privilese.

Dia pun memohon maaf sebesar-besarnya atas ucapan dan kesalahannya tersebut. Adapun dia menyatakan pengunduran dirinya sebagai anggota DPR RI melalui akun Instagram-nya @rahayusaraswati.

"Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada Fraksi Partai Gerindra," kata dia dalam unggahan video di akun Instagram-nya, Rabu.

Kader PDIP masih duduk nyaman

Sebelum Saras, sejumlah partai politik memutuskan untuk menonaktifkan kadernya dari Senayan imbas sorotan dan tuntutan dari publik. Wakil rakyat yang dinonaktifkan itu mulai dari anggota biasa, pimpinan komisi, hingga Pimpinan DPR RI.

Mereka yakni Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari Fraksi Partai NasDem, Eko Patrio dan Uya Kuya dari Fraksi PAN, dan Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir dari Fraksi Partai Golkar.

Sejauh ini, hanya dua anggota Fraksi PDI Perjuangan yang masih duduk manis meski dicaci-maki banyak pihak. Mereka yakni Deddy Sitorus dan Sadarestuwati

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah hanya meminta maaf. Dia mengatakan bahwa hal yang disampaikan oleh Deddy atau hal yang dilakukan Sadarestuwati, akan menjadi pelajaran etika bagi PDIP.

Menurut dia, tokoh publik harus menyampaikan kata-kata yang berempati dan bersimpati terhadap rakyat. "Saya sebagai Anggota Fraksi PDI Perjuangan, atas nama Pak Deddy Sitorus, Ibu Sadarestuwati, sungguh-sungguh minta maaf jika kemudian ada kesalahan, kekhilafan, yang dilakukan oleh Pak Deddy dan Ibu Sadarestu," kata Said di kompleks parlemen, Jakarta, Senin silam.

Adapun Deddy yang merupakan Anggota Komisi II DPR disorot publik karena pernyataannya yang membedakan antara pejabat dan rakyat jelata. Sedangkan Sadarestuwati menuai kritik karena ikut berjoget dalam Sidang Tahunan MPR RI beberapa waktu lalu.

Rekomendasi