ERA.id - Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng) Irjen Pol Iwan Kurniawan mengajak tukang ojek agar mereka mau memberi informasi penting soal kasus demi kondusivitas masyarakat.
"Pada hari ini saya mengajak rekan-rekan dari pengemudi ojek online untuk beraudiensi. Kali ini kami ingin mendengarkan masukan, saran, dan kritik serta ide dari mereka," katanya, usai beraudiensi bersama pengemudi ojol di Palangka Raya, Jumat.
Dia mengatakan, saat ini personel yang dimiliki Polda Kalimantan Tengah dan Polres/ta jajaran berjumlah 8.000 orang. Jumlah tersebut, dinilai belum optimal dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah.
"Jadi memang mau bagaimana pun yang kami lakukan, sehebat apapun polisi, tapi kalau tidak ada bantuan dari masyarakat, kami tidak akan bisa menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif," ucapnya.
Untuk itu Iwan menekankan, perlu adanya keterlibatan dari masyarakat, salah satunya pengemudi ojek online untuk membantu bersinergi melaporkan potensi gangguan yang terjadi di masyarakat.
"Dengan begitu kan bisa membantu kami untuk melakukan penanganan segera. Sinergi seperti ini yang kami perlukan agar gangguan tidak terjadi," ujarnya.
Ketua Komunitas Ojol Palangka Raya, Gandi Setiawan mengapresiasi upaya Polda Kalteng.
Penjual kopi turut jadi "intel"
Senada, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri juga mengajak pedagang kopi keliling menjadi "intel" dadakan guna menjaga keamanan di wilayah DKI Jakarta.
"Mereka bukan sekadar penjual kopi, tetapi juga bagian dari mata dan telinga Kepolisian di lapangan," katanya saat menggelar kegiatan makan siang bersama sekaligus membagikan bantuan sosial (bansos) untuk para pedagang kaki lima penjual kopi keliling di Taman Silang Monas Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis silam.
Asep menjelaskan para pedagang ini setiap hari berkeliling dan berinteraksi langsung dengan masyarakat. "Kalau ada kejadian atau hal mencurigakan, silakan laporkan ke kami. Tentu akan kami apresiasi,” ucapnya.
Asep menambahkan kegiatan ini bukan sekadar kegiatan sosial, tetapi juga bagian dari pendekatan humanis kepolisian.
Dia pun berharap semangat kebersamaan ini bisa menjadi jembatan penguat antara polisi dan warga serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri. Melalui semangat “Jaga Jakarta” mengajak masyarakat menjaga Jakarta agar tetap aman, tertib, dan harmonis.
“Saya berharap bapak dan ibu di sini bisa membantu kami dalam bertugas. Program Jaga Jakarta terdiri dari empat pilar yaitu Jaga Warga, Jaga Lingkungan, Jaga Aturan, dan Jaga Amanah,” ucap Asep.