ERA.id - Dua ahli epidemiologi asal Indonesia mengatakan infeksi virus korona di Indonesia kemungkinan sudah mencapai lebih dari satu juta kasus. Ini berarti hampir sepuluh kali lipat dari jumlah resmi yang dilaporkan pemerintah.
Media Australia, Sydney Morning Herald, dalam laporannya pada Selasa (4/8), mengulas masalah jumlah kasus positif virus korona baru di Indonesia, dengan mengutip sumber dari dua ahli epidemiologi terkemuka tanah air.
“Prediksi saya saat ini, jumlah warga Indonesia yang terinfeksi Covid-19, sekitar satu juta karena mayoritas orang sini tidak menunjukkan gejala,” kata Dr Dicky Budiman.
“Ini masalah yang sangat serius karena asimtomatik bukan berarti tidak ada penyakit dalam tubuhnya. Jadi kita perlu menempatkan pencegahan sebagai prioritas utama kita. Pencegahan masih lebih baik daripada tertular COVID-19,” sambung dokter yang saat ini sedang menyelesaikan gelar PhD tentang pandemi di Griffith University Queensland.
Sedangkan Dr Pandu mengatakan, dia tidak bisa mengatakan dengan tepat berapa jumlah kasus sebenarnya di Indonesia. “Itu banyak, mungkin 10 kali lipat dari angka resmi saat ini. Saya kira kita masih belum tahu, itu tergantung asumsi karena keterbatasan pengujian yang kita miliki, dan kemudian tren kasus baru semakin meningkat,” katanya.
Ditanya mengapa angka infeksi bisa jauh lebih tinggi dari angka resmi yang ditunjukkan, Dr Pandu memberikan tiga alasan utama. “Pertama, anak muda banyak di Indonesia, kedua, tes terbatas, dan ketiga, penularannya masih tinggi, angka positifnya 10 persen atau 12 persen,” ucap Pandu.
Bila benar mencapai satu juta kasus, berarti Indonesia, akan berada di lima besar global untuk total kasus positif. Jumlah kasus resmi di negara-negara dengan ukuran populasi yang sebanding, misalnya Amerika Serikat (AS) dan Brasil, masing-masing dengan populasi 330 juta dan 210 juta orang, mencatat 4,8 juta (AS) dan 2,7 juta kasus (Brasil).
Perkiraan dari Dr Dicky dan Dr Pandu didukung oleh sumber diplomatik di Jakarta yang juga mengatakan kepada Sydney Morning Herald bahwa mereka yakin tingkat infeksi yang sebenarnya bisa mencapai 1 juta orang.
Sedangkan ahli epidemiologi dari National University of Singapore, Jeremy Lim, yang meneliti dengan cermat busur pandemi di Indonesia, juga percaya bahwa negara tersebut kemungkinan memiliki jumlah kasus yang jauh lebih tinggi.
Satgas penanganan COVID-19 secara resmi melaporkan 128.776 kasus virus korona, dan 5.824 kematian, sedangkan 83.710 sembuh.