Presiden dan Wapres Kompak Ingin Vaksin COVID-19 Segera Diproduksi

| 27 Aug 2020 18:35
Presiden dan Wapres Kompak Ingin Vaksin COVID-19 Segera Diproduksi
Ilustrasi (SCMP)

ERA.id - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta PT Bio Farma mempercepat produksi vaksin COVID-19 sebagai upaya paling efektif dalam penanggulangan pandemi.

"Saya berharap, terutama dalam produk vaksin, saya minta supaya lebih cepat karena situasi memang sangat membutuhkan. Maka, satu-satunya upaya penanggulangan COVID-19 ini adalah dari vaksin," kata Wapres Ma'ruf Amin saat melakukan sambungan telekonferensi dengan direksi PT Bio Farma di Jakarta, Kamis (27/8/2020).

Tingkat penularan COVID-19 yang masih cukup tinggi di Indonesia terjadi karena masih banyak masyarakat tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, kata Ma'ruf.

Selain itu, tambahnya, upaya lain yang diterapkan Pemerintah saat ini juga belum secara signifikan menekan angka penyebaran COVID-19.

"Melalui upaya-upaya protokol kesehatan, melalui upaya-upaya penanggulangan yang lainnya juga masih belum efektif. Sebab, ternyata untuk penyembuhan sudah mulai baik, tetapi penularan masih cukup tinggi," jelasnya.

Oleh karena itu, Wapres Ma'ruf secara langsung meminta Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir untuk mempercepat proses produksi, termasuk juga proses sertifikasi halal atas vaksin COVID-19.

Sementara itu, Honesti mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait proses sertifikasi halal terhadap vaksin buatan dalam negeri tersebut.

"Kami akan ikuti semua arahan Pak Wapres. Apa pun nanti progresnya, kami akan segera koordinasikan dengan tim dari MUI," kata Honesti dalam sambungan telekonferensi tersebut.

Presiden Joko Widodo juga pernah meminta hal serupa. Saat menerima Tim Riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran di Istana Kepresidenan, Jakarta bulan lalu, Jokowi meminta agar vaksin CoOVID-19 asal China yang saat ini sedang dalam tahap uji klinis dapat diselesaikan dan tersedia dalam tiga bulan ke depan. 

"Arahan khusus dari Pak Presiden, usahakan vaksin corona ini cepat ada. Kalau bisa tiga bulan," ujar Kusnadi dalam jumpa pers.

Namun, tim tidak dapat memenuhi permintaan tersebut karena tim riset uji klinis vaksin COVID-19 bekerja sangat hati-hati sehingga tidak mungkin dapat dirampungkan dalam tiga bulan saja. 

"Kami bilang enggak bisa tiga bulan. Karena kita harus melakukan dengan hati-hati dan dengan benar," kata Kusnandi. Kusnandi dam tim pun memperkirakan, proses uji klinis baru bisa selesai pada Januari 2021 mendatang.

Sinovac akan menyediakan bahan baku sebanyak 20 juta dosis pada akhir 2020 dan 250 juta dosis pada 2021 untuk produksi vaksin COVID-19 di Indonesia. Vaksin dengan bahan baku dari China tersebut sedang menjalani tahap uji klinis tahap ketiga di Bandung, Jawa Barat.

Sementara G42 akan menyediakan bahan baku untuk 10 juta dosis pada Desember 2020 dan 50 juta dosis pada kuartal pertama 2021.

Rekomendasi