ERA.id - Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain mengomentari mulai berdatangannya Tenaga Kerja Asing (TKA) China di berbagai wilayah Indonesia.
Secara satire, Tengku Zulkarnain pun mengucapkan selamat datang kepada para TKA China dan semoga mereka betah di Indonesia.
"Selamat datang para TKA China. Semoga saja kalian betah semua di NKRI,” ujarnya lewat Twitter, dikutip Rabu(12/8).
Selamat datang para TKA China.
Semoga saja kalian betah semua di NKRI.
Soalnya saya sudah bosan bicara tentang kalian.
Para petinggi negara kami cuek bebek dan memang kelihatannya lebih cinta pada kalian.
Biarlah Tuhan Yang Maha Esa saja membuat keputusannya.
Amin...
— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) August 10, 2020
Petinggi MUI ini bosan mengingatkan pemerintah karena para petinggi negara cuek dan sepertinya lebih berpihak pada TKA China yang datang.
Ini karena dirinya karena sudah bosan mengingatkan pemerintah soal keberadaan TKA China.
“Soalnya saya sudah bosan bicara tentang kalian. Para petinggi negara kami cuek bebek dan memang kelihatannya lebih cinta pada kalian,” ujarnya.
Tengku Zulkarnain menyerahkan semua keputusan kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Biarlah Tuhan Yang Maha Esa saja membuat keputusannya. Amin…,” katanya.
Seperti diketahui sebanyak 325 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China masuk ke wilayah Pulau Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), melalui Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjung Pinang menggunakan pesawat Qinqdao Airlines.
Seperti dikutip dari Antara, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bintan Indra Hidayat menyatakan bahwa ratusan TKA China itu merupakan tenaga ahli konstruksi yang akan bekerja di PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), Galang Batang.
“Mereka dikontrak selama enam bulan untuk menyelesaikan proyek konstruksi di PT BAI. Setelah selesai, langsung pulang ke negaranya. Perusahaan itu menargetkan mulai beroperasi tahun 2021,” ujar Indra Hidayat.
Dinas Tenaga Kerja sudah memastikan kelengkapan semua dokumen keimigrasian TKA China itu, meliputi Izin Memperkerjakan Tenaga Asing (IMTA), Kartu Izin Tinggal Terbatas/ Tetap (KITAS), termasuk bukti hasil tes usap COVID-19 dari negara asal.