ERA.id - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Irianto Lambrie menanggapi tuduhan miring yang beredar di media sosial tentang baju adat Tidung, yang dituduh dari China.
"Di media sosial maupun dipercakapan grup-grup Whatsapp ada banyak tuduhan-tuduhan miring dan pikiran-pikiran kotor menduga pemerintah salah mencetak uang," kata Irianto, Rabu (19/8/2020) kemarin.
Walau begitu, Irianto merasa bangga karena desain baju adat Tidung dipakai dalam uang pecahan Rp75 ribu yang baru. "Bagi kita warga Kalimantan Utara tanpa terkecuali, ini suatu kebanggaan, karena pada uang tersebut juga ada foto seorang anak memakai salah satu busana pengantin adat lokal di sini, yaitu busana Tidung," kata Irianto di Tanjung Selor
Sekadar diketahui, di Kaltara, memang ada baju adat Tidung yang kerap dipakai dalam busana pengantin. Soal uang desain uang baru itu, terpampang baju adat lain yang dipakai 8 dari 9 anak sesuai dalam gambar.
Seperti perwakilan dari wilayah Barat, Tengah dan Timur Indonesia (Aceh, Riau, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Maluku, dan Papua).
"Kemudian ini yang harus disadari oleh kita semua. Tidak mungkin Menteri Keuangan, BI menaruh begitu saja salah satu baju adat di Kaltara kalau tidak ada lirikan pemerintah (pusat) terhadap provinsi kita ini. Jadi jangan dipelintirkan. Kok ada yang memirip-miripkan bahwa itu busana adat China," kata Irianto.
Anak yang menggunakan baju adat Tidung bernama Muhammad Izzam Athaya siswa kelas 4 SDN 041 Tarakan.