Peserta Uji Vaksin Sinovac: Otot Lengan Kaku, Tapi 30 Menit Kemudian Sembuh

| 02 Sep 2020 15:15
Peserta Uji Vaksin Sinovac: Otot Lengan Kaku, Tapi 30 Menit Kemudian Sembuh
Seorang relawan uji klinis vaksin Sinovac, Arif Budiawan (53), saat menjalani proses uji klinis, Jumat (28/8/2020). (Dok. Pribadi)

ERA.id - Arif Budiawan (53) sangat bersemangat menjadi relawan vaksin COVID-19. Ia menjadi pendaftar pertama dalam proses uji vaksin Sinovac di Bandung dan mendapatkan jadwal penyuntikan pada kloter kedua, Jumat (28/8/2020).

Arif disuntik di salah satu lokasi uji klinis vaksin di Bandung, yakni Puskesmas Dago. Saat disuntik, pria yang bekerja sebagai seorang kontraktor tersebut merasakan kaku atau pegal di bagian lengan. Namun, gejala itu tak bertahan lama.

"Pertama agak kerasa kaku gitu di lengan, otot jadi kaku. Setelah suntik kan harus diam 30 menit di sana, lama-lama nggak apa-apa. Normal lagi," tutur Arif Budiawan pada ERA.id.

Arif mengatakan bahwa selama 30 menit pascadisuntik ia menjalani pemeriksaan suhu tubuh. Hasilnya normal. "Semua gejala-gejala klinis itu nggak ada," katanya.

Arif lalu dibekali kartu berisi tabel laporan harian. Ia juga diberi termometer untuk memeriksa suhu tubuh secara mandiri. Hasil pengukuran suhu tubuh dituliskan di karto laporan tersebut setiap harinya.

Dalam kartu tersebut juga ada pertanyaan yang harus diisi relawan COVID-19. Pertanyaannya berupa gejala-gejala yang dirasakan, misalnya demam, lemas, dan lain-lain.

"Nah, alhamdulillah, saya sampai hari ini nggak ada kerasa apa-apa," kata Arif.

Tak Mau Berdamai dengan COVID-19

Arif, yang tinggal di Dago Atas, Bandung, mengaku tahu bahwa ada pendaftaran relawan vaksin dari tayangan televisi. Uji klinis vaksin ini hasil kerja sama PT Bio Farma dengan perusahaan vaksin Sinovas Biotech Ltd., China.

Dalam penelitian terhadap relawan, PT Bio Farma menggandeng peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjdjaran (Unpad). Uji klinis tahap tiga, atau akhir, bakal diikuti total 1.620 relawan.

Mengaku ingin melawan COVID-19, Arif langsung mendatangi Puskesmas Dago di Jalan Ir. H. Djuanda, Bandung. Di sana ia menyerahkan fotokopi KTP-nya. Ia kemudian dihubungi petugas melalui nomor WhatsApp untuk menjalani pemeriksaan dan tes swab guna mengetahui apakah ia bebas COVID-19 atau tidak.

Hasil swab menunjukkan bahwa ia negatif Covid-19 dan bisa mengikuti tahapan penyuntikan vaksin.

"Saya nggak mau berdamai dengan COVID-19. Itu cara saya untuk melawan COVID,” tandas Arif.

Pada Jumat (28/8/2020) itu ia disuntik berbarengan dengan jadwal penyuntikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang juga menjadi relawan yang terdaftar di Puskesmas Garuda, Bandung. Gejala yang dialami Arif dan Ridwan Kamil pun relatif mirip, yakni terasa kaku atau pegal di area penyuntikan.

“Setelah disuntik testimoni saya agak pegal nyut-nyutan selama 5 menit," kata Ridwan Kamil, dalam konferensi pers pasca-penyuntikan.

Rekomendasi