Amien Rais Kenang Megawati Pernah 'Obral' Gas di Papua untuk Asing

| 02 Sep 2020 12:54
Amien Rais Kenang Megawati Pernah 'Obral' Gas di Papua untuk Asing
Megawati (Dok. PDIP)

ERA.id - Politisi senior PAN, Amien Rais menyoroti ketidakadilan ekonomi bagi rakyat Papua. Misalnya di Papua Barat, British Petroleum (BP) mengeruk gas alam dari lapangan gas tangguh siang malam sejak 2002. Pemerintahan pada era Megawati juga menjual gas tersebut ke China dalam suatu kontrak jangka panjang.

"Hal yang merugikan adalah harga jual gas hanya berkisar 2,4 dolar Amerika sampai 3,35 dolar Amerika per MMBTU (million british thermal units) yang berlaku untuk 20 tahun, tidak peduli jika terjadi kenaikan harga gas internasional," kata Amien dalam Youtube Amien Rais Official, Rabu (2/9/2020).

Menurutnya, harga gas berfluktuasi bergantung harga minyak dunia. Bahkan harga gas sempat mencapai 12 dolar Amerika per MMBTU. Karena itu Indonesia dirugikan puluhan tahun karena harga jual gas tangguh yang rendah. 

"Pada 2014 pemerintahan SBY akhirnya berhasil menegosiasikan harga menjadi lebih baik, yakni sekitar 12 dolar Amerika per MMBTU," katanya. 

Ia juga menyebutkan Freeport Mc Moran bukan saja menjadikan semacam negara dalam negara, tapi negara di atas negara. Perusahaan ini menjadi musuh rakyat Papua. 

"Kehancuran ekologi berjalan terus tanpa henti. Sumbangan Freeport yang berupa royalti dan pajak buat APBN Indonesia rata-rata hanya 0,8 persen," kata Amien. 

Menurutnya, jika Freeport ditutup dan tak diperpanjang maka ekonomi Indonesia juga tidak akan terpengaruh sama sekali. Tapi kehancuran ekologi yang tidak mungkin diperbaiki dengan cara apapun. 

"Menirukan pendapat Prof. Agus Sumule dari Universitas Papua, keputusan seluruh perusahaan ekstraktif seperti BP dan Freeport ditentukan 100 persen oleh Jakarta," katanya.

Ia menambahkan setelah 30 tahun, semua kekayaan alam yang diambil perusahaan tersebut akan musnah. "Tidak ada lagi yang tersisa kecuali limbah toxic untuk rakyat Papua," kata Amien. 

Rekomendasi