Fakta! Kasus Aktif COVID-19 di Indonesia Sebanyak 42.009 Kasus

| 03 Sep 2020 06:52
Fakta! Kasus Aktif COVID-19 di Indonesia Sebanyak 42.009 Kasus
Prof. Wiku Adisasmito (Dok. BNPB)

ERA.id - Di Indonesia kasus aktif per 1 September 2020 sebanyak 42.009 kasus atau 23,7 persen. Sementara rata-rata dunia berada di angka 26,67 persen. 

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito di Kantor Presiden, Rabu (2/9/2020), menjabarkan secara grafiknya persentase kasus aktif sejak Maret hingga Agustus mengalami kecenderungan menurun. 

"Dari Maret ke Agustus berangsur menurun. Pada Maret, rata-rata kasus aktif di angka 91,26 persen, berlanjut menurun pada April  menjadi 81,57 persen, Mei 71,53 persen, Juni 57,25 persen, Juli 44,02 persen sampai Agustus kasus aktif di Indonesia menurun jadi 23,64 persen," paparnya saat jumpa pers dengan media asing. 

Menurutnya kondisi yang berangsur membaik ini harus tetap dipertahankannya, sehingga kasus aktif di Indonesia terus menurun setiap bulannya hingga pandemi COVID-19 sepenuhnya hilang. 

Sejalan dengan kasus aktif, perkembangan kasus kematian pasien COVID-19 secara nasional juga berangsur menurun setiap bulannya. Data 1 September, ada 7.505 kasus kematian dengan persentase di angka 4,2 persen.

Dalam kasus kematian, Wiku menyebut persentase jumlah kematian mencapai puncaknya pada bulan April. Dilihat grafiknya, pada Maret rata-rata di angka 4,89 persen, lalu pada April naik dua kali lipat menjadi hingga 8,64 persen, lalu di bulan Mei turun jadi 6,68 persen, di Juni jadi 5,56 persen, Juli jadi 4,81 persen dan Agustus turun lagi jadi 4,47 persen.

"Meskipun persentase rata-rata kematian nasional mengalami perubahan positif, tetapi besarannya masih diatas rata-rata dunia (3,32 persen). Ini yang harus kita perbaiki bersama dan bekerja keras agar rata-rata kematian secara nasional dapat ditekan hingga dibawah rata-rata dunia," ujarnya. 

Kondisi membaik juga ditunjukkan tingkat kesembuhan per bulannya. Jumlah pasien sembuh dilihat per 1 September sebanyak 177.571 kasus. Dari grafiknya, ada laju kenaikan yang sangat pesat pada periode Maret - Agustus. Dan persentasenya lebih tinggi dari rata-rata dunia sebesar 70 persen.

Pada Maret, persentase kesembuhan rata-rata sebanyak 3,84 persen, lalu naik lebih dari dua kali lipat pada April menjadi 9,79 persen, berlanjut pada Mei 21,97 persen, dan naik lagi pada Juni 37,19 persen, pada Juli 49,40 persen dan per 30 Agustus 2020, tingkat kesembuhan mencapai 72,17 persen.

Untuk tingkat positivity rate, Indonesia menunjukkan peningkatan setiap bulannya. Pada bulan Juni sebesar 11,71 persen, naik di Juli 14,29 persen dan Agustus mencapai 15,43 persen. 

"Positivity rate di Indonesia pernah mencapai angka puncaknya pada 30 Agustus di angka 25,25 persen . Ini tantangan besar untuk menurunkan angka positivity rate agar sesuai standar aman yang direkomendasikan WHO sebesar 5 persen," jelasnya. 

Sementara perkembangan peta zonasi risiko terkini ada 65 kabupaten/kota risiko tinggi (zona merah), 230 kabupaten/kota risiko sedang (zona oranye), 151 kabupaten/kota risiko sedang (151 kabupaten/kota, 42 kabupaten/kota tidak ada kasus baru dan 26 kabupaten/kota tidak terdampak atau masuk dalam zona hijau. 

Rekomendasi