ERA.id - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan selalu berkoordinasi dengan Mendagri Tito Karnavian saat akan mengumumkan kebijakan. Sebab tanpa koordinasi akan menimbulkan gejolak.
"Saya selalu berusaha koordinatif dengan pemerintah pusat, selalu satu frekuensi, saya selalu kordinasi dulu dengan pak Tito baru bikin pengumuman. Bukan bikin pengumuman dulu baru koordinasi karena itu akan menimbulkan gejolak dan bukan hal baik di masyarakat seolah-olah kita ini kurang kompak," kata Ridwan dalam webinar 'Strategi Menurunkan COVID-19, Menaikkan Ekonomi', Minggu (20/9/2020).
Ia menilai memang sebaik-baiknya pemimpin itu pemimpin yang berani mengambil keputusan. Adapun seburuk-buruknya pemimpin, yang tak mau ambil keputusan.
"Bagi saya lebih baik berani mengambil keputusan ternyata keliru tinggal diperbaiki daripada diam, pasif tidak bisa mengambil keputusan," katanya.
Menurutnya, COVID-19 ini adalah ujian kepemimpinan. Ada pemimpin yang patah, marah, stres, dan diam. Lalu ada pemimpin yang ambil resiko hingga di-bully karena mengambil keputusan.
"Jadi keseharian saya ada di ruang itu maka tidak mudah diteorikan sederhana," katanya.
Ia mencontohkan misalnya soal pendidikan, sisi 'kanan kirinya' marah karena polemik sekolah tak juga dibuka dan sekolah tak mau dibuka. Itu pun hanya salah satu drama dari banyak drama soal COVID-19.
"Mudah-mudahan cerita dinamika di Jabar mencoba mengambil keputusan terbaik dari situasi terburuk ini bisa memberikan pandangan bahwa kami ingin selalu memberikan keputusan yang menyelamatkan nyawa warga terlebih dahulu tapi kadang kami punya kekeliruan karena musuhnya memang dari pandemi ini tidak ada preseden," katanya.