ERA.id - Ketua Umum Gerindra Prabowo Subainto meminta para buruh tidak emosional dan terpicu membuat aksi massa, apalagi sampai muncul aksi vandalisme soal Undang-Undang (UU) Cipta Kerja. Menurutnya, demo tolak UU Cipta Kerja disebabkan karena belum membaca isinya sehingga mudah terpapar hoaks.
Prabowo juga mengecam pembakaran sarana umum yang digunakan untuk kepentingan rakyat dari uang rakyat. Namun dia tidak yakin pembakaran tersebut dilakukan oleh para mahasiswa yang berdemo, melainkan ada kelompok bayaran yang dibiayai asing untuk memicu aksi kekerasan tersebut.
"Saya tidak yakin ya itu dari anak-anak mahasiswa atau pemuda, ini pasti ada dalangnya. Ini pasti anasir-anasir ini. Ini pasti anasir yang dibiayai asing. Tidak mungkin seorang patriot mau bakar milik rakyat. Kalau mau demo silakan, demokrasi itu boleh demo. Masa bakar milik rakyat," katanya dalam wawancara khusus dikutip dari video milik DPP Gerindra, Selasa (13/9/2020).
Selain itu, Prabowo menganggap dalang dari demo yang berujung ricuh itu tidak bertanggung jawab, karena menggiring banyak orang turun ke jalan di tengah pandemi COVID-19. Karena itu masyarakat harus waspada.
Dia lantas menyarankan, ketimbang melakukan aksi unjuk rasa yang berpotensi tertular COVID-19, lebih baik mereka yang menolak UU Cipta Kerja mengajukan judicial review (JR) ke Mahkamah Konstitusi saja.
"Ini kan lagi COVID-19, cobalah kita sabar. Kalau UU ini tidak bagus, bawalah JR ke MK, kan sudah berkali-kali dalam sejarah terjadi," pungkasnya.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meyakini ada kekuatan asing yang sengaja membuat hoaks terkait Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (UU Cipta Kerja), sehingga menciptakan kekacauan.
"Saya ingin memberi peringatan hoaks (tentang UU Cipta Kerja) ini berarti ada yang ingin menciptakan kekacauan. Saya punya suatu keyakinan justru ini berasal dari luar negeri," ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan, kekuatan asing ini tidak menyukai Indonesia menjadi negara aman dan maju. Menurutnya, banyak tokoh yang tidak sadar masuk dalam permainan pihak lain.
"Ada kekuatan-kekuatan asing, ada negara-negara tertentu di dunia yang tidak pernah suka Indonesia aman dan maju. Itu, jadi, ya ini, kadang-kadang tokoh-tokoh kita liat, bener, dia yakin dia bener dan dia, tapi dia lakukan sesuatu dan dia tidak sadar sebenarnya ini permainan orang lain," kata Prabowo.