ERA.id - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkap sikap partainya terkait Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) yang disahkan DPR RI pekan lalu. Prabowo mengatakan, fraksi Gerindra sejak awal keras membela kelompok buruh, nelayan, dan petani. Bahkan ia mengklaim, partainya yang paling intens bertemu dan berdialog dengan kelompok buruh.
"Waktu Omnibus Law (Cipta Kerja) dibahas di DPR, Partai Gerindra juga yang paling keras membela kepentingan buruh, tani, nelayan dengan sungguh-sungguh. Ada buktinya, ada rekamannya semua, mungkin fraksi Gerindra yang paling banyak ketemu dengan tokoh-tokoh buruh," ungkap Prabowo dalam video wawancara DPP Gerindra, Selasa (13/10/2020).
Prabowo menambahkan, dari hasil bertemu dan berdialog dengan kelompok buruh, Partai Gerindra mampu mengakomodasi 80 persen tuntutan buruh atas UU Cipta Kerja. Namun dia mengakui, dukungan partainya tak bisa 100 persen, sebab adanya politik negara dan kebutuhan lain.
"Bisa dikatakan dari permintaan tuntutan buruh 80 persen sudah diakomodasi di dalam omnibus law ini, 80 persen. Ya kita tidak bisa 100 persen, namanya politik negara, kadang-kadang kita harus mengerti kita harus, kadang-kadang ada kebutuhan ini itu, ada keperluan, ya kan, kita butuh investasi dari mana-mana," papar Prabowo.
Meski demikian, Menteri Pertahanan ini menegaskan Partai Gerindra tak asal mendukung UU Cipta Kerja. Menurutnya, banyak substansi dalam undang-undang tersebut yang dikurangi karena dianggap terlalu liberal.
"Kita mendukung tapi kan juga menyaring. Tidak kita mendukung begitu, anda boleh tanya. Jadi banyak sekali juga kita kurangi yang terlalu liberal," kata Prabowo.
"Kita tidak perlu terlalu liberalistis. Kita juga perlu pemerintah yang arahkan, yang driven, kita punya kekuatan kok, negara kita sangat kuat," tegasnya.