ERA.id - Direktur Bisnis Regional Jawa, Bali, Madura PT PLN (Persero), Haryanto WS menjelaskan mati lampu yang terjadi pada 12.58 WIB diakibatkan gangguan alat PLN atau pemutus beban atau circuit breaker 500 kilo volt yang meledak. Suplai listrik pun dari Jawa Barat tengah ke arah sebagian Jakarta terputus.
"Sistem mengisolasi diri. Jadi yangs sehat tetap sehat, kemudian jalulr setelah Muara Tawar yang mengalami gangguan tadi melakukan isolasi diri agar semua sistem tidak padam," katanya dalam komferensi pers virtual, Minggu (1/11/2020).
Ia menyebut ada 42 gardu induk yang mengalami pemadaman dengan beban kurang lebih 2.000 mega watt yang ada di sebagian Jakarta bagian timur dan daerah Bekasi," katanya.
Ia mengatakan saat ini sudah dilakukan proses pemulihan. Pertama, pemulihan untuk beban yang bisa disuplai dari tempat lain. Listrik mulai disuplai dari Muara Karang dan Depok.
"Pada jam 13.22 bertahap beban sudah bisa kita normalkan," katanya.
Ia menjelaskan bila masalah sudah diketahui yang dilakukan menormalkan atau memberi tegangan semua gardu induk. Bila gardu sudah bertegangan, secara bertahap maka beban di feeder bisa dinormalkan.
"Semua pelanggan sudah menyala tadi mulai 13.22 WIB, jam 14.12 WIB semua gardu induk sudah bertegangan, jam 15.29 WIB kita nyalakan semua pelanggan yang padam sudah nyala kembali," katanya.
Ia memastikan kondisi sistem sudah normal. Ia masih investigasi sebab rusaknya alat di Muara Tawar. Ssaat ini PLN masih mengumpulkan data historical dari peralatan tersebut. Sehingga bisa diketahui apa penyebabnya dan bisa antisipasi untuk perlatan lainnya.
"Sistem aman tidak ada defisit, tidak ada pemadaman bergilir. Kami masih investigasi kenapa alat itu alami gangguan," katanya.