Walau Banyak Cacatnya, Fadjroel Tetap Pede Omnibus Law Bisa Majukan Indonesia

| 03 Nov 2020 12:10
Walau Banyak Cacatnya, Fadjroel Tetap Pede Omnibus Law Bisa Majukan Indonesia
Fadjroel Rahman (Era.id)

ERA.id - Walau banyak cacat tulisan dan prosedur meski sudah diedit sedemikian rupa dan dikritik habis-habisan, Juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman tetap mengapresiasi Omnibus Law.

Ia mengatakan, mengatakan Undang-Undang Cipta Kerja merupakan undang-undang untuk seluruh rakyat Indonesia serta untuk masa depan Indonesia Maju. "UU Cipta Kerja ini adalah UU untuk seluruh rakyat Indonesia serta untuk masa depan Indonesia Maju," ujar Fadjroel dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (3/11/2020).

Fadjroel mengatakan Presiden secara resmi menandatangani naskah UU Cipta Kerja pada tanggal 2 November 2020 menjadi UU Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Dia mengatakan UU tersebut diundangkan dalam lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2020 Nomor 245. "Alhamdulillah, terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia dan puji syukur kepada Allah SWT," ujarnya.

Kesalahan dalam UU Cipta Kerja yang disahkan

Presiden Joko Widodo telah menandatangani Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja sehingga resmi menjadi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Dilihat dari laman setneg.go.id, UU No 11 tahun 2020 tersebut ditandatangani pada Senin, 2 November 2020 dengan nomor Lembaran Negara (LN) 245 dan nomor Tambahan Lembar Negara (TLN) 6673.

Total halaman undang-undang tersebut berjumlah 1.187 halaman seperti yang terakhir disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Terdapat total XV bab dalam UU tersebut antara lain peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha; ketenagakerjaan; kemudahan, perlindungan dan pemberdayaan koperasi dan UMKM; kemudahan berusaha; kebijakan fiskal nasional; dukungan riset dan inovasi.

Kesalahan dalam UU Cipta Kerja yang disahkan
Rekomendasi