ERA.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengundang investor Singapura untuk masuk di sejumlah proyek pemerintah, mulai dari program penanaman mangrove hingga pengembangan lumbung pangan atau food estate di Sumatera Utara.
"Saya rasa Singapura juga bisa jadi bagian dari program penanaman mangrove. Dengan Abu Dhabi ada target 10 ribu hektare. Kami bisa beri area spesial juga Singapura mau jadi bagian dari program ini," kata Luhut dalam pada acara The 7th Singapore Dialogue on Sustainable World Resources (SDSWR) secara virtual, Rabu (4/11/2020).
Acara SDSWR yang diselenggarakan Singapore Institute of International Affairs itu juga dihadiri oleh Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Singapura, Grace Fu.
Sebagai negara yang memiliki 202 spesies mangrove, Indonesia menanti kehadiran Singapura dalam program tersebut, termasuk di bidang risetnya. Luhut menambahkan Indonesia juga memiliki potensi hydropower hingga 35 ribu MW di Kalimantan dan Papua yang akan menjadi energi dan produk ramah lingkungan.
"Singapura bisa jadi bagian dari proyek ini, misalnya. Kami sudah berdiskusi dengan Australia dan mereka sudah kirim tim untuk melihat megaproyek ini," katanya.
Luhut mengatakan program lain yang tengah dikembangkan Indonesia yakni baterai litium karena pasokan bahan bakunya yang melimpah. Bahkan sejumlah investor seperti LG, CATL hingga Tesla sudah melakukan komunikasi dengan Luhut terkait program hilirisasi sumber daya mineral itu.
"Kami melakukan ini, kami tidak mau lagi ekspor bahan mentah lagi. Kami mau lihat transfer teknologi di Indonesia, kami mau lihat industrinya di Indonesia. Itu mimpi kami," katanya.
Lebih lanjut, proyek lain yang juga ditawarkan kepada Singapura yaitu pengembangan food estate di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Luhut mengatakan pemerintah Indonesia berencana untuk mengembangkan dua lumbung pangan, yakni di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara.
"Kami ingin melihat kehadiran Anda (Singapura). Kalau mau masuk di (bidang) hortikultura di Danau Toba, ada 60 ribu hektare lahan di sana. Kami tentu juga ingin tetangga kami jadi bagian dari program ini. Terlebih ada 300 ribu spesies herbal di Indonesia," katanya.