ERA.id - Anggota DPR RI Fraksi PDIP TB Hasanuddin mengingatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar tak sembarangan memberikan bantuan berupa masker atau alat kesehatan lainnya kepada masyarakat. Sebabnya, masker tersebut berasal dari uang rakyat.
Diketahui, saat acara pernikahan putri keempat pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan perayaan Maulid Nabi di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat pada 14 November, BNPB memberikan bantuan masker kepada massa yang datang.
"Terlepas dari siapapun itu, harus hati-hati. Karena menggunakan uang rakyat yang harus dipertanggungjawabkan peruntukannya. Jadi tidak bisa pembagiannya itu asal-asalan," ujar Hasanuddin melalui keterangan tertulis, Selasa (17/11/2020).
Hasanuddin menilai, memberikan bantuan masker untuk puluhan ribu massa yang hadir sama saja dengan mengijinkan acara tersebut berlangsung. Padahal, sudah ada aturan yang menyebutkan di tengah pandemi COVID-19 tidak boleh ada kerumunan dalam jumlah besar.
Menurut anggota Komisi I DPR RI ini, pemberian masker pada saat acara di Petamburan akhir pekan lalu hanya menimbulkan perasaan tidak adil dari masyarakat. Hasanuddin lantas menyinggung banyaknya masyarakat yang menggelar acara pernikahan tapi tidak mendapatkan bantuan masker.
"Di daerah juga ada yang menggelar pernikahan tidak ada yang mendapat bantuan masker apalagi diantarkan langsung," katanya.
Hasanuddin mengingatkan agar kejadian ini harus dijadikan pengalaman untuk semua pihak agar saling menghormati.
"Untuk memberikan rasa keadilan kepada masyarakat, sebaiknya dalam memberikan bantuan masker atau apapun disaat pandemi COVID-19 merajela ini harus hati-hati," tegasnya.
Sebelumnya, Satgas Penanganan COVID-19 mengantarkan masker dan hand sanitizer untuk acara pernikahan putri Rizieq Shihab, Sharifa Najwa Shihab. BNPB memberikan masker medis 10.000 dan masker kain 10.000.
Masker itu diantar ke kediaman Rizieq yang juga lokasi acara pernikahan, Jalan Petamburan III, Jakarta, Sabtu (14/11) siang. Terkait hal itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satgas COVID-19 Nasional, Doni Monardo, meminta maaf apabila langkah tersebut tak menyenangkan sejumlah pihak.