Janji Menggiurkan dari Dukun Pesugihan Lewat SMS Spam

| 02 Dec 2020 10:43
Janji Menggiurkan dari Dukun Pesugihan Lewat SMS Spam
Ilustrasi ponsel (Wikimedia Commons)

ERA.id - Di balik sms spam yang berisi iklan soal penggandaan uang atau perdukunan seperti santet. Ada banyak janji menggiurkan yang bisa membuat orang percaya pada praktik tersebut.

Lihat saja sewaktu penulusuran website kyai-yusuf.blogspot.com. Di satu halaman utama blog tersebut, ada tulisan Doa Pesugihan, Ilmu Pesugihan Putih. Ilmu Pesugihan Tanpa Tumbal, Melalui Doa Spiritual Pesugihan Dengan Ilmu Putih, Dijamin Halal.

Dalam blog tersebut, ditampilkan foto-foto tumpukan uang pecahan Rp100 ribu yang berada di dalam satu koper. Kemudian juga ada foto-foto orang yang diklaim sudah mendapatkan manfaat dari pesugihan ini.

Untuk program di atas, ada biaya yang harus dibayar jika ingin ikut program ini. Misalnya tingkat 1 untuk penarikan Rp 100 juta hingga Rp 400 juta, peserta harus membayar mahar Rp 1 juta. Angka yang fantastis.

Selain itu, pada tingkat 2 dengan penarikan Rp500 juta hingga Rp1 miliar, mahar yang harus dibayar adalah Rp 2,75 juta. Kemudian tingkat 3 untuk penarikan Rp1-3 miliar maharnya Rp 3,45 juta. Selanjutnya untuk tingkat 4 penarikan Rp 3-5 miliar maharnya Rp 4,35 juta.

Yang jadi pertanyaan, mengapa bukan dukun itu saja yang mempraktikkan sendiri kekuatannya untuk jadi kaya? Mengapa harus mengiklan dan mengajak orang lain untuk ikut dalam permainannya?

Walau terkesan janggal dan tidak masuk nalar, mereka punya kalimat wejangan yang ampuh buat para konsumennya. "Pesugihan ini dibutuhkan tekad, niat dan kesabaran. Apabila gagal maka biaya akan kami kembalikan 2 kali lipat. Apabila kami telat dalam mentransfer dana, maka uang hasil akan kami tambah 5 persen," tulis catatan tersebut.

Dalam blog juga dijelaskan permintaan mahar untuk pembelian alat sesajen dan sebagian disumbangkan ke panti sosial. "Mahar yang anda keluarkan tidak sebanding dengan hasil yang anda peroleh nantinya dari pinjaman dana gaib instan," jelasnya.

Rekomendasi