Persiapan Bio Farma Sebelum Distribusi Vaksin COVID-19

| 08 Dec 2020 13:15
Persiapan Bio Farma Sebelum Distribusi Vaksin COVID-19
Ilustrasi vaksin COVID-19 (Dok. Antara)

ERA.id - Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir menjelaskan langkah lanjutan yang dilakukan pihaknya usai menerima 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac. Salah satunya adalah penyimpanan dan persiapan distribusi vaksin tersebut.

Honesti mengatakan, Bio Farma akan melakukan persiapan pendistribusian vaksin COVID-19 setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat.

"Bio Farma akan fokus pada penyimpanan vaksin COVID-19 dan akan melakukan berbagai persiapan agar siap melakukan pendistribusian setelah mendapatkan izin penggunaan dari BPOM," ujar Honesti dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Kemkominfo TV, Selasa (8/12/2020).

Honesti menambahkan, setelah izin penggunaan dikeluarkan oleh BPOM, distribusi vaksin baru akan dilakukan dengan memenuhi standar pendistribusian yang baik (good distribution practice) untuk menjamin kualitas vaksin hingga diterima oleh masyarakat.

"Distribusi vaksin harus memenuhi good distribution practice di mana dalam proses distribusi dari Bio Farma hingga ke klinik atau ke Faskes harus memperhatikan sistem rantai dingin atau cold chain system untuk menjamin kualitas vaksin tetap terjaga," papar Honesti.

Untuk memperkuat pemenuhan distribusi vaksin COVID-19, Bio Farma juga sedang mempersiapkan solusi digital baik untuk program vaksin pemerintah atau pun program vaksin mandiri. Tujuannya, agar distribusi vaksin tepat sasaran. Dalam hal ini, kata Honesti, pihaknya tengah mengembangkan end to end system untuk proses pengadaan mandiri maupun bantuan pemerintah.

"Kami bekerjasama dengan berbagai kementerian dan lembaga termasuk sinergi BUMN dengan Telkom dan beberapa pihak lainnya," paparnya.

Saat ini, kata Honesti, Bio Farma akan mengalokasikan 568 botol atau vial vaksin COVID-19 untuk dilakukan pengujian mutu bersama-sama dengan BPOM. Honesti menjelaskan langkah tersebut diperlukan karena vaksin harus memenuhi unsur keamanan, khasiat dan mutu yang terjamin oleh lembaga yang berwenang.

"Total vaksin yang kami terima pada Minggu (6/12) sebanyak 1,200568 vial, di mana sebanyak 568 vial akan dialokasikan untuk dilakukan pengujian mutu yang akan dilakukan bersama oleh Bio Farma maupun BPOM," ujarnya

Rekomendasi