ERA.id - Ada tiga tokoh di Indonesia yang masuk The Top 50 dalam daftar 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh tahun 2021. Namun, tak ada nama pentolan FPI yakni Rizieq Shihab, meski dirinya memiliki banyak pengikut. Mengapa demikian?
Dilansir dari situs resmi The Muslim 500, nama paling atas adalah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Sementara 3 orang Indonesia yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan ulama/anggota Wantimpres Habib Luthfi bin Yahya.
Erdogan menempati urutan pertama pada 2021 dan menyalip Raja Salman bin Abdulaziz (Raja Arab Saudi). Pada 2020, Erdogan berada di peringkat ke-6, sedangkan Raja Salman berada pada posisi ke-4. Adapun sosok yang tahun lalu menempati posisi nomor satu adalah pemimpin Deobandi Sheikh Muhammad Taqi Usmani, kini berada di posisi ke-5.
Sementara Presiden Jokowi menempati urutan ke-12. Pada tahun sebelumnya, Jokowi ada di peringkat ke-13. Sementara Said Aqil berada di posisi ke-18 dan Habib Lutfi berada di peringkat ke-32.
Mengapa Rizieq Shihab tidak masuk? Alasannya, sosoknya tak masuk hitungan penilaian yang didasari dari sejauh mana tokoh tersebut punya kekuatan, baik dari segi budaya, ideologis, keuangan, politik, dan sebagainya.
Pengaruh itulah yang nanntinya bakal menimbulkan dampak signifikan pada dunia Islam atau umat muslim itu sendiri. Pengaruh juga diukur secara kuantitatif dari jumlah pengikut, jumlah buku yang ditulis termasuk jumlah penjualan, dan sebagainya.
Tak hanya memilih para pejabat, tokoh, atau pesohor, tokoh perintis yang tinggal di daerah terpencil juga diperhitungkan dalam The Muslim 500.
"Kami memberikan bobot kepada orang-orang yang mendobrak hambatan dan pengaruh lokal serta pengaruh global. Ini berarti daftar nama kami akan berubah secara bertahap, bukan secara dramatis, dari tahun ke tahun," lanjut situs tersebut.
Daftar 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh Tahun 2021 diterbitkan oleh Pusat Studi Strategi Islam Kerajaan (The Royal Islamic Strategic Studies Centre/RISSC), lembaga riset independen yang terafiliasi dengan Institut Aal Al Bayt Kerajaan untuk Pemikiran Islam, bermarkas di Amman, Yordania.
RISSC merumuskan bahwa muslim berpengaruh adalah muslim yang menimbulkan dampak terhadap dunia muslim. Dampak ini bisa positif atau negatif, tergantung sudut pandang yang digunakan.