Beredar Isu Turki Akan Datangi Markas FPI di Petamburan, Simak Penjelasannya

| 23 Dec 2020 18:37
Beredar Isu Turki Akan Datangi Markas FPI di Petamburan, Simak Penjelasannya
Presiden Joko Widodo dan Presiden Erdogan (Dok. BPMI)

ERA.id - Sebuah akun Facebook bernama Anak 62 membagikan sebuah video berisi potongan pidato Presiden Recep Tayyip Erdogan. Video itu juga diikuti narasi bahwa Turki menyusul Jerman akan datangi markas FPI di Petamburan.

"SUBSCRIBE:https://youtube.com/channel/UCoGAkqjHOrAA2oyclv-D9LA DISOROTI DUNIA INTERNASIONAL ,,HARI INI ~TAK HANYA JERMAN,TURKIPUN AKAN DATANGI MARKAS FPI TERKAIT ATAS TERMURK4NYA PEMBAIYAN 6 LASKAR~INFO TERKINI," unggah akun Facebook Anak 62, Senin (22/12/2020).

Setelah ditelusuri, dilansir dari laman turnbackhoax.id, kabar tersebut merupakan hoaks atau berita bohong. Faktanya, tidak disebutkan dalam video bahwa Turki akan mendatangi markas FPI. 

Kabar kedatangan Turki ke Markas FPI di Petamburan adalah hoaks. (Foto: Istimewa)

Sedangkan isi video yang dibagikan merupakan Presiden Recep Tayyip Erdogan yang menyampaikan pidato pada acara Kuala Lumpur Summit (KLS) 2019. Dalam pidatonya Erdogan menyoroti sejumlah permasalahan, di antaranya adalah krisis kemanusiaan dan kondisi Palestina.

Sementara itu, Kedubes Jerman sudah mengklarifikasi terkait salah satu stafnya yang mendatangi markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.

Menurut rilis Kemenlu, Kepala Perwakilan Kedubes Jerman menyampaikan bahwa keberadaan staf Kedubes Jerman di tempat tersebut adalah atas inisiatif pribadi, tanpa mendapatkan perintah atau sepengetahuan pimpinan Kedutaan Besar Jerman.

"Kedutaan Besar Jerman menyesali kesan yang telah ditimbulkan peristiwa ini di mata publik serta mitra-mitra Indonesia kami. Kami menegaskan bahwa tidak ada tujuan politis apa pun di balik kunjungan tersebut," demikian keterangan tertulis Kedubes Jerman, Senin (212/12/2020).

Atas kejadian itu, Kepala Perwakilan Kedubes Jerman menyampaikan permintaan maaf dan penyesalannya atas kejadian tersebut.

Berdasarkan penjelasan tersebut, klaim bahwa Turki akan datangi markas FPI adalah tidak benar dan masuk ke dalam konten yang menyesatkan.

Rekomendasi