Tim Editor
ERA.id - Habib Rizieq Shihab bersama Front Pembela Islam (FPI) yang kini dilarang aktivitasnya dan berubah nama menjadi Front Persatuan Islam pernah mendukung penuh Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres lalu.
Saat ini, Habib Rizieq sedang menghadapi berbagai tuntutan hukum. Begitu pula dengan FPI yang baru saja dibubarkan oleh pemerintah. Prabowo pun diam seribu bahasa karena kini ia menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus menilai, padahal peristiwa ini bisa menjadi momentum besar bagi Prabowo Subianto.
Kemunculan Prabowo untuk memberi pembelaan pada kasus tersebut akan menjadi angin segar bagi para pendukungnya.
“Katakanlah representasi pemilih loyal Prabowo kali lalu adalah FPI. Saat FPI sedang bermasalah, sesungguhnya ini jadi momentum untuk Prabowo muncul dan memberikan pembelaan,” ujar Lucius, Senin (4/1/2021).
Namun, bak cinta bertepuk sebelah tangan, Prabowo pun tak melakukan tindakan apapun kepada para eks pendukungnya itu.
“Sayangnya itu tidak terjadi,” sambung Lucius.
Pilihan untuk diam yang diambil Prabowo berisiko makin memperlonggar hubungannya dengan para pendukung setianya pada Pilpres 2019 lalu.
“Dengan ini saya kira sudah jelas bahwa sebagian besar pemilih Prabowo memang sudah tak merasa masih berhubungan dengan Prabowo,” pungkas Lucius.
lalu, apakah sikap diamnya Prabowo membawa pengaruh elektabilitas Prabowo dan Gerindra? "Bisa Jadi demikian," ucap Lucius.
