Terminal KM-6 Banjarmasin Jadi Tempat Pengungsi Korban Banjir

| 16 Jan 2021 17:30
Terminal KM-6 Banjarmasin Jadi Tempat Pengungsi Korban Banjir
Ilustrasi pengungsian (Dok. Antara)

ERA.id - Terminal tipe B milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, yakni terminal Kilometer enam (KM-6) di Kota Banjarmasin kini menjadi tempat pengungsian korban yang terdampak banjir di daerah itu.

"Sementara ini sudah ada sebanyak 181 jiwa yang mengungsi korban banjir di terminal kita," ujar Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Terminal KM-6 Banjarmasin Dishub Kalsel Rusma Khazairin di Banjarmasin dikutip dari Antara, Sabtu (16/1/2021).

Menurut dia, terminal KM-6 Banjarmasin sudah mulai menjadi tempat pengungsian sejak Jumat (15/1) atau di hari kedua banjir melanda Kota Banjarmasin.

"Di gedung terminal ini ada sebanyak 103 kios kosong, sudah separuhnya ditempati pengungsi saat ini," paparnya.

Menurut dia, pengelolaan terminal KM-6 Banjarmasin telah membuat juga dapur umum untuk konsumsi para pengungsi.

"Kita ada dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi dan juga pagi tadi pak Wali Kota Banjarmasin juga membantu bahan pokok untuk pengungsi, bahkan beliau juga posko dapur umum kecamatan juga akan suplai makanan di pengungsian terminal ini," paparnya.

Dinyatakan Rusma, para pengungsi yang perlu dibantu makanan dan minuman tidak hanya yang berada di terminal, namun juga masyarakat di sekitar terminal yang juga terdampak berat banjir.

"Di belakang terminal ini kawasan rumah penduduk juga banyak yang kebanjiran, tapi mereka tetap ingin menjaga rumahnya, jadi konsumsi mereka juga perlu dibantu, untungnya banyak juga relawan yang menyumbang," papar Rusma.

Kondisi terminal sendiri, kata dia, sebenarnya juga mengalami genangan tinggi, baik di dalam kawasan terminal hingga luar terminal.

"Ada genangannya sampai lutut, memang saat ini terminal kita tergenang semua," bebernya.

Tapi, kata dia, operasional terminal tidak lumpuh sama sekali, Bus Rapid Transit (BRT) Banjar Bakula masih beroperasi seperti biasa.

"Namun untuk angkut umum lainnya, baik antarkota antarprovinsi (AKAP) maupun antarkota dalam provinsi (AKDP) memang minim sekali beroperasi, lagian banyak di daerah provinsi ini yang banjir parah," paparnya.

Untuk Kota Banjarmasin sudah ditetapkan status tanggap darurat bencana banjir oleh Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina pada Jumat (15/1).

Rekomendasi