ERA.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeldjono mendapat instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo soal tanggap darurat bencana banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Januari lalu.
Basuki menyebut, ada tiga hal yang diminta Jokowi untuk diprioritaskan PUPR untuk mempercepat penanganan bencana banjir.
Ketiga intruksi tersebut yaitu perbaikan infrastruktur jembatan yang rusak, evakuasi dan penyaluran logistik pada pengungsi. Banjir yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi sejak 15 Januari 2021 lalu, mengakibatkan kerusakan rumah warga, jalan dan jembatan serta fasilitas umum lainnya.
“Dalam masa tanggap darurat, yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi,” ujar Basuki dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/2/2021).
Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya berupa layanan air bersih dan sanitasi, termasuk fasilitas MCK darurat ke lokasi-lokasi pengungsian dan wilayah yang masih terdampak salah satunya di Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
“Kami sangat concern dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian. Kami juga manfaatkan instalasi pengolahan air minum (IPA) terdekat maupun IPA mobile untuk menyuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian”, kata Menteri Basuki.
Bantuan sarana dan prasarana sanitasi dan air bersih disalurkan secara bertahap melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalsel berupa 4 unit Mobil Tangki Air kapasitas 4.000 liter, 1 unit mobil tinja, 1 unit dump truck, 1 unit mobil toilet, 10 unit tenda, 30 unit Hidran Umum kapasitas 2.000 liter, dan 7 unit WC portable. Penambahan akan dilakukan untuk mengantisipasi meningkatkan kebutuhan pengungsi dan masyarakat terdampak.
Khusus di wilayah Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang masih tergenang banjir telah disalurkan Mobil Tangki Air berkapasitas 4.000 liter sebanyak 2 unit, dump truck 1 unit, Hidran Umum kapasitas 2.000 liter 3 unit, dan IPA Mobile 1 unit. Untuk pengungsi yang masih bertahan juga diberikan bantuan seperti sembako dan obat-obatan.
Selain menangani kebutuhan air minum bagi korban bencana, Kementerian PUPR juga melakukan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak serta pembersihan wilayah terdampak.
Selain itu untuk mempercepat pemulihan konektivitas, kementrian PUPR melakukan perbaikan/penggantian Jembatan Tabunio II pada Lintas Selatan Kalsel (Sp Liang Anggang-Pelaihari-Batu Licin) dan Jembatan Salim di Lintas Tengah Kalsel (Banjarmasin-Tanjung-Batas Kaltim) dengan jembatan Bailey.
Saat ini kedua jembatan yang putus telah dimanfaatkan untuk memudahkan distribusi logistik dan mendukung aktivitas masyarakat sehari-hari. Pemulihan konektivitas dilakukan secara dua tahap, yakni bersifat sementara dan permanen.