ERA.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 secara kumulatif minus 2,07 persen. Angka ini didapat setelah realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal IV mencatatkan minus 0,42 persen. Menurut Sekjen PAN Eddy Soeparno, Data ini menegaskan bahwa prioritas pemulihan ekonomi berangkat dari penanganan pandemi secara disiplin, konsisten, berkelanjutan dan menyeluruh.
"Penerapan 3M perlu diperketat, bahkan PAN telah mengusulkan agar dilakukan lockdown akhir pekan. Selain itu, pemerintah perlu lebih menggencarkan lagi 3T (testing, tracing dan treatment). Kalau angka testing dan tracing kita masih tetap rendah, kita patut khawatir pandemi dan resesi ini berpotensi terus berkepanjangan," kata Eddy di Jakarta, Jum'at (5/2)
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini menyampaikan testing, tracing dan treatment adalah mitigasi utama dalam penanganan pandemi. Ia mengibaratkan 3T seperti kompas yang menavigasi arah perjalanan kita.
"Saya mengapresiasi Menko Marves Pak Luhut yang sudah bertemu dengan Epidemiolog dan menyampaikan rencana kebijakan meningkatkan testing dan tracing secara signifikan. Implementasi di lapangan memang tak akan mudah, tapi harus segera dilakukan," ungkapnya
BPS juga mencatat anjloknya daya beli masyarakat Indonesia yang tercermin dari tingkat konsumsi rumah tangga. Realisasi konsumsi rumah tangga nasional berada di level minus 2,63 persen selama tahun 2020. Karena itu, dalam konteks pemulihan ekonomi, Eddy menegaskan kembali pentingnya semua bantuan sosial diberikan secara tunai
"Data dari BPS jelas jelas menunjukkan rendahnya daya beli masyarakat. Maka segera momentum 2021 ini dimanfaatkan untuk menggencarkan pemberian semua jenis bansos secara tunai sesuai arahan Presiden Jokowi," katanya.
Menurutnya, kalau bansos tunai diberikan, maka daya beli akan berangsur-angsur pulih. Kalau daya beli meningkat maka ekonomi juga perlahan akan bergeliat.
"Kalau ini semua bisa dilakukan maka Insya Allah kita optimis di Q1 2021 nanti pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah positif dan pemulihan ekonomi bisa dipercepat," tutup Anggota DPR RI Dapil Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur ini