Jokowi Resmikan Bendungan Tapin, Warga yang Kena Relokasi Ogah Cuma Jadi 'Penonton'

| 18 Feb 2021 13:50
Jokowi Resmikan Bendungan Tapin, Warga yang Kena Relokasi Ogah Cuma Jadi 'Penonton'
Jokowi (Dok. BPMI)

ERA.id - Warga di sekitar kawasan Bendungan Tapin, Desa Pipitak Jaya, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan meminta pemerintah memberdayakan masyarakat untuk memajukan daerahnya. Mereka tak mau hanya menjadi penonton, apalagi setelah terkena relokasi atas adanya pembangunan waduk tersebut. Hal tersebut disampaikan salah seorang warga saat menghadiri peresmian Bendungan Tapin oleh Presiden Joko Widodo.

"Dengan adanya bendungan ini harapannya untuk kami masyarakat di sini tidak hanya untuk di area bagian hilir, tetapi kami juga mengharapkan bahwa masyarakat kami di sini tidak hanya sebagai penonton, kami ingin ada perubahan," ujar salah seorang warga seperti dikutip dari siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (18/2/2021).

Warga yang tak menyebutkan namanya itu mengatakan, Bendungan Tapin berpotensi menjadi daerah pariwisata dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Kami ingin masyarakat diberdayakan, dibuat (kawasan Bendungan Tapin) sebagai desa pariwisata. Itu kami inginkan karena bisa membangun usaha di tempat ini," kata warga tersebut.

Menanggapi permintaan warga, Presiden Joko Widodo mengaku sepakat jika Bendungan Tapin bisa difungsikan sebagai daerah pariwisata, di samping untuk mencegah banjir, memperkuat ketahanan pangan, dan menyediakan listrik.

"Ini fungsi setelah melihat keindahan di sekitar waduk ini. Bener, bapak betul. Ini bisa menjadi obyek pariwisata bukan hanya di Kabupaten Tapin, tapi juga di Kalimantan Selatan," kata Jokowi.

Untuk diketahui, Bendungan Tapin telah dibangun sejak 2015 dan menghabiskan anggaran sebanyak Rp986 miliar. Bendungan berkapasitas kapasitas 56,7 juta meter kubik air itu diklaim berfungsi untuk mencegah banjir, memperkuat ketahanan pangan, hingga menyediakan listrik.

"(Bendungan Tapin) perannya sangat penting dalam pengendalian banjir juga memperkuat ketahanan pangan karena bisa menyediakan irigasi untuk 5.472 hektare dan juga menyediakan air baku 0,50 meter kubik per detik dan juga menghasilkan tenaga listrik 3,3 mega watt, gede sekali," kata Jokowi.

Rekomendasi