Eks Demokrat: AHY Berada di Puncak Tapi Tak Pernah 'Mendaki' dan Tak Tahu Cara 'Turun'

| 01 Mar 2021 10:15
Eks Demokrat: AHY Berada di Puncak Tapi Tak Pernah 'Mendaki' dan Tak Tahu Cara 'Turun'
Agus Yudhoyono (Dok. Instagram Agus Yudhoyono)

ERA.id -  Kisruh internal Partai Demokrat kian memanas. Teranyar, eks politisi Demokrat Jhoni Allen Marbun mengungkapkan bahwa terpilihnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan hasil rekayasa Susilo Bambang Yudhoyonon (SBY).

Jhoni menyebut, pada Kongres V Partai Demokrat tahun 2020 lalu, SBY melakukan kecurangan dengan merekayasa tata cara kongres. Akibatnya, kongres berlangsung tak sebagaimana mestinya.

"Pada Kongres V 15 Maret 2020, di Senayan, Jakarta. Kembali SBY merekayasa tata cara kongres tidak sesuai sebagaimana mestinya," ungkap Jhoni dalam keterangan video, Senin (1/3/2021).

Kongres V Partai Demokrat, kata Jhoni, tidak ada pembahasan dan tata tertib acara termasuk syarat dan tata cara pemilihan ketua umum. Selain itu, SBY yang pada saat itu akan mengakhiri masa jabatannya sebagai ketua umum juga tidak menyampaikan laporan pertanggungjawaban. SBY bahkan mengusir peserta kongres yang dinilai tak memiliki hak suara dari area kongres. Hal itu, kata Jhoni dilakukan usai SBY menyampaikan pidatonya.

"Semestinya seluruh peserta Kongres memiliki hak bicara. Padahal hak suara hanya digunakan pada saat pemilihan Ketua Umum atau perbedaan pendapat," ucap Jhoni.

Lebih lanjut, kata Jhoni, kecurangan SBY berlanjut dengan mendesain seluruh ketua DPD mendeklarasikan AHY sebagai ketua umum.

"SBY mendesain seluruh ketua-ketua DPD seluruh Indonesia untuk medeklarasikan AHY sebagai ketua umum. Itulah yang mereka sebut aklamasi," kata dia.

Oleh karena itu, Jhoni menyebut AHY langsung berada dipuncak tanpa pernah mendaki. Akibatnya, setelah dikukuhkan menjadi ketua umum, putra sulung SBY tak tahu caranya 'turun gunung' hingga membuat sang ayah harus ikut campur. Berkaca dari kondisi itulah, Jhoni dan sejumlah senior Partai Demokrat menilai partai berlambang Mercy itu tengah mengalami krisis kepemimpinan.

"Makanya AHY berada di puncak gunung, tapi tidak pernah mendaki. Oleh sebab itu, AHY selaku ketua umum tidak tahu cara 'turun gunung', sehingga bapaknya, SBY yang saya hormati, menjadi turun gunung. Inilah yang saya sebut krisis kepemimpinan," tegasnya.

Sebagai salah satu senior partai, Jhoni lantas mendeklarasikan kongres luar biasa (KLB). "KLB solusi konstitusional untuk mengembalikan Partai Demokrat sebagai partai yang demokratis, terbuka, dan modern," pungkasnya.

Rekomendasi