ERA.id - Presiden Joko Widodo manganjurkan masyarakat Indonesia untuk membenci produk luar negeri. Ia meminta masyarakat untuk mencintai produk lokal.
"Produk-produk dalam negeri gaungkan, gaungkan juga benci produk-produk luar negeri. Bukan hanya cinta, tapi benci. Cinta barang kita, benci produk luar negeri," ujar Presiden Joko Widodo saat menyampaikan sambutannya dalam Rapat Kerja Kementrian Perdagangan Tahun 2021 pada Kamis (4/3/2021).
Menanggapi hal ini, Pengamat politik Rocky Gerung menilai pernyataan Jokowi tidak selaras dengan perbuatannya. Ia mempertanyakan bagaimana nasib 1 juta ton beras yang diimpor dari luar negeri, jika Jokowi menggaungkan benci produk luar.
"Nanti 1 juta ton beras masuk, nanti tukang nasi goreng taruh plakat digerobaknya, beras bukan dari luar negeri. Cintailah nasi goreng dari beras lokal," ujar Rocky Gerung dikutip dari channel Youtube @Rockygerungofficial pada Jumat (5/3/21).
Baginya hal itu disebabkan oleh ketidakkonsistenan Presiden dalam menyampaikan suatu narasi. Akhirnya menimbulkan kontroversi yang menyusahkan para jajaran pemerintah khususnya Menteri Perdagangan.
"Masalahnya orang menilai presiden tidak pernah konsisten dalam hal narasi. Dan ini duduk perkaranya tuh, jadi akhirnya membingkai perspektif bahwa presiden sebagai produk lokal, sebuah produk lokal juga, gagal membawa narasi,” ujarnya
Rocky Gerung pun menyayangkan dampak yang akan terjadi akibat pernyataan Presiden pada saat itu. karena hakikatnya pidato seorang presiden akan didengar bukan hanya dari dalam negri tetapi juga di luar negeri.
"Maka ditakutkan akan terjadi boikot. Gaungan membenci produk asing itu kan menghina sistem perdagangan bebas. Nggak ada lagi yang disebut produk asing, semua produk itu adalah kompilasi produk-produk lokal seluruh dunia itu. dan itu yang gak dipahami bapak presiden," tandasnya