Digitalisasi dan Konsumsi Masyarakat Jadi 'Aktor' Dorong Pertumbuhan Ekonomi Saat Pandemi

| 13 Mar 2021 18:45
Digitalisasi dan Konsumsi Masyarakat Jadi 'Aktor' Dorong Pertumbuhan Ekonomi Saat Pandemi
Syariefuddin Hasan (Dok. Instagram syarief.hasan)

ERA.id - Wakil Ketua MPR, Syariefuddin Hasan menilai pandemi harus dimanfaatkan untuk mencari peluang dalam berbisnis atau memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebab meskipun dalam keadaan sulit saat pandemi, behavior masyarakat akan sulit diubah.

"Behavior masyarakat yang sudah terbiasa mengonsumsi barang ataupun jasa, akan selalu terdorong untuk tetap melakukan konsumsi dan itulah sebenarnya aktor yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah-tengah pandemi COVID-19 ini," katanya dalam diskusi virtual, Sabtu (14/3/2021).

Menurutnya, saat pandemi COVID-19 akan tetap ada permintaan yang tinggi terhadap suatu barang konsumsi. Sebab masyarakat sudah memiliki kelas tertentu atau kemampuan konsumsi tertentu. 

"Sementara di sisi lain pemerintah juga meningkatkan infrastruktur, bagaimana agar generasi muda dan masyarakat itu bisa meningkatkan, memenuhi kebutuhan para konsumen yang ingin memiliki barang atau jasa, disinilah karena adanya demand yang begitu tinggi maka yang menjadi kewajiban para generasi muda adalah menciptakan produk apapun, untuk dikonsumsi oleh masyarakat," katanya.

Syarief mengatakan saat demand tinggi terhadap barag atau jasa dapat terpenuhi dan bertemu dengan kemampuan menyediakan demand tersebut maka ekonomi akan tumbuh. 

"Disamping ekonomi akan tumbuh, tentunya generasi milenial yang berusaha menciptakan produk apapun itu akan secara langsung menyerap tenaga kerja," katanya.

Terkait hal ini, Guru Besar Komunikasi UNAIR Henri Subiakto mengatakan saat pandemi, menggunakan teknologi sebagai media edukasi dan bisnis sudah menjadi bagian dari kehidupan. Bahkan semua lini kehidupan sudah didigitalisasi.

"Kedepan memang layanan-layanan yang terkait dengan pemerintahan atau e-goverment itu juga dunia digital, sekarang belajar juga sudah pakai dunia digital, kuliah online, ujian online semua digital, bahkan untuk kesehatan, konsultasi dengan dokter, konsultasi dengan paramedik menggunakan e-health," katanya pada kesempatan yang sama. 

Menurutnya, penggunaan teknologi dalam semua lini kehidupan memang akan lebih mudah, efisien, dan menjangkau kemana saja. Tapi di sisi lain, masyarakat juga perlu ditingkatkan kemampuan literasi digitalnya, terutama dari hal negatif.

"Pentingnya literasi digital itu meningkatkan kemampuan masyarakat supaya mewaspadai terhadap kejahatan cyber, memahami persoalan-persoalan bagaimana menggunakan teknologi secara benar secara produktif, mewaspadai peningkatan hoaks, infodemik hingga serangan cyber, pencurian data pribadi, cerdas dalam menyikapi informasi yang tidak jelas, mencegah munculnya kejahatan cyber," katanya.

Dosen Akademi Manajemen Ilmu Komputer Bogor Pegiat IT Nursamsi juga berpendapat pandemi membuat semua aspek kehidupan beralih ke digital. Bisa dikatakan pandemi mempercepat era revolusi industri. 

"Tekanan lebih besar untuk memperbaharui keterampilan misalanya cyber security, para peluang wirausaha akan menjadi pendorong penting pemulihan ekonomi dalam menciptakan cara-cara yang inovatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.

Rekomendasi