ERA.id - Situasi memanas di luar Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, sebelum sidang lanjutan Rizieq Shihab dengan agenda penyampaian eksepsi atau keberatan atas dakwaan jaksa penuntut umum (JPU), pada Selasa (23/3/2021).
Dalam pantauan ERA.id, seorang perempuan yang mengaku sebagai pengacara Rizieq Shihab dan hendak masuk ke dalam PN Jakarta Timur, tampak memukul tangan polisi wanita setelah berdebat dengan seorang polisi lelaki.
Sebelum pemukulan tangan itu, dalam siaran langsung ERA.id, terlihat perempuan tersebut dan polisi lelaki adu mulut di halte. Semua dimulai saat si perempuan membawa nama Jokowi. "Sebentar lagi saya harus membacakan eksepsi, makanya saya di sini (halte)," terang perempuan berjilbab hitam yang sudah diminta untuk bubar dan berhenti berkerumun beberapa waktu yang lalu.
Mendengar hal itu, polwan yang mengawalnya terus membujuk untuk membubarkan diri. "Di sana gak boleh, di sini gak boleh, harus di mana saya? Ini perintah siapa, perintah Jokowi?" tegas perempuan tersebut.
Perdebatan tak terelakkan. Ia juga membentak seorang polisi lelaki yang berusaha mendekatinya. Tak terdengar jelas apa yang mereka bicarakan. Tak lama, dorongan terjadi hingga membuat polwan yang mengitari perempuan itu nyaris rebah.
Perempuan yang mengaku pengacara tersebut untungnya tidak ikut ambruk. Ada bangku halte yang menahan tubuhnya. Ia kemudian berdiri kembali dan ditarik oleh polwan agar segera menjauh. Di sinilah ia lalu memukul tangan polwan yang berusaha menariknya.
Usai bersitegang beberapa menit, perempuan itu tertunduk lesu di bangku halte dan meringis. Ia kemudian diangkat lagi oleh polwan dan terus-menerus dibujuk untuk berhenti berkerumun di luar PN Jaktim. Tak berselang lama, ia bangkit dan mengikuti arahan sang polwan. Tepuk tangan pun mengiringi kepergian perempuan yang mengaku pengacara Rizieq.
Sebelumnya pada pagi tadi, perempuan itu memang sempat didorong oleh polisi karena memaksa ingin masuk ke PN Jaktim. Usai didorong, ia langsung membentak polwan. "Jangan kurang ajar ya, saya pengacara, saya punya hak. Dorong-dorong, kurang ajar! Kalian sudah keterlaluan," bebernya.