ERA.id - Presiden Joko Widodo menegaskan tidak ada tempat bagi terorisme di Indonesia.
Hal ini menyusul aksi penyerangan di Markas Besar (Mabes) Polri dan sejumlah aksi teror sepekan terakhir ini.
Jokowi juga telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Saya telah memerintahakan kepada Kapolri, Panglima TNI, Kepala BIN untuk meningkatkan kewaspadaan. Saya tegaskan sekali lagi, tidak ada tempat bagi terorisme di Tanah Air," ujar Jokowi saat meresmikan Tol Serpong dan Tol Cikarang yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (1/4/2021).
Jokowi juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan terus waspada menyikapi serangkaian aksi terorisme belakangan ini.
"Saya minta kepada seluruh masyarakat di seluuh Tanah Air agar semuanya tetap tenang, tapi juga waspada, menjaga persatuan dan kita semuanya bersatu melawan terorisme," kata Jokowi.
Diketahui, Mabes Polri yang terletak di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan diserang oleh seroang perempuan pada Rabu (31/3) sore.
Dari rekaman CCTV, pelaku sempat menodongkan dan menembaki polisi, namun berhasil dilumpuhkan dengan tembakan dari polisi. Pelaku kemudian terjatuh di area Mabes Polri yang tak jauh dengan Ruang Rapat Utama (Rupatama).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan bahwa pelaku merupakan perempuan berinisial ZA, berumur 25 tahun beraksi sendiri atau lone wolf namun terafiliasi dengan jaringan terorisme internasional ISIS.
Atas kejadian tersebut, Sigit memerintahkan Kepala Densus (Kadensus) 88 Antiteror Polri untuk menelusuri jaringan kelompok teroris yang kemungkinan berafiliasi dengan pelaku penyerangan di Mabes Polri.
"Saya sudah perintahan Kadensus untuk mendalami dan mengusut tuntas terhadap kemungkinan kelompok yang terkait dengan jaringan dengan tersangka ini," kata Sigit dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (31/3).