ERA.id - Juru bicara vaksin COVID-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi memastikan penerima vaksin COVID-19 dosis pertama akan tetap bisa mendapatkan suntikan dosis kedua meskipun persedian vaksin terbatas. Diketahui, pada bulan April menipis akibat embargo vaksin dari sejumlah negara.
Adapun untuk persediaan vaksin COVID-19 yang dimiliki pemerintah selama bulan April ini hanya dari merek Sinovac yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero). Diperkirakan Bio Farma akan memproduksi sebanyak 7 hingga 11 juta dosis pada April ini.
"Kami memastikan yang sudah mendapatkan dosis pertama di bulan MAret tetap akan mendapatkan jenis vaksin Sinovac yang sama pada bulan April ini," kata Nadia seperti dikutip dari kanal YouTube Kemenkes RI pada Selasa (13/4/2021).
Sedangkan bagi penerima vaksin yang mendapatkan vaksin merek AstraZeneca, Nadia juga memastikan tidak akan terjadi penundaan untuk penyuntikan dosis kedua. Sebab, rentang waktu penyintikan vaksin dosis pertama ke dosis kedua untuk vaksin merek AstraZeneca adalah 12 minggu atau tiga bulan.
Sehingga, kata Nadia, meskipun terjadi penundaan pengiriman vaksin COVID-19 merek AstraZeneca hingga Mei mendatang, masyarakat yang sebelumnya sudah menerima dosis pertama tetap aman menerima suntikan dosis kedua.
"Untuk vaksin AstraZeneca, karena rentang waktu penyuntikan vaksin dosis kedua adalah 12 minggu artinya 3 bulan, maka kita masih punya cukup waktu untuk menerima kembali vaksin AstraZeneca bagi sasaran yang sudah mendapatkan dosis pertama untukmendapatkan dosis kedua," kata Nadia.
"Jadi tidak perlu khawatir, vaksinasi akan cukup untuk memenuhi dosis kedua," imbuhnya.
Lebih lanjut, Nadia menjelaskan, hingga saat ini pemerintah sudah mendapatkan 57 juta dosis vaksin COVID-19 dari merek Sinovac dalam bentuk jadi maupun bulk dan merek AstraZeneca yang merupakan bantuan dari COVAX Facility. Dari jumlah tersebut, sebanyak 24 juta dosis sudah didistribusikan ke seluruh Indonesia.
Rinciannya, 3 juta dosis sudah terpakai untuk program vaksinasi bagi tenaga kesehatan pada bulan Januari lalu. Kemudian sebanyak 1,1 juta dosis vaksin merek AstraZeneca juga sudah didistribusikan.
"Sisanya sebanyak 20 juta dosis yang saat ini kita gunakan untuk penyuntikan dalam tahap kedua yaitu tentunya usia lanjut dan pemberi layanan publik," kata Nadia.