ERA.id - Sekertaris Jenderal (Sekjen) Habib Rizieq Shihab Center, Haikal Hassan mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera mencopot Nadiem Anwar makarim sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud).
Hal itu dilontarkannya dalam rangka menanggapi polemik menghilangnya peran pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy’ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I.
Walaupun para tokoh sudah mendesak agar kamus sejarah segera ditarik oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Menurut Haikal Hassan, tidak hanya cukup ditarik saja. Ia mengatakan bahwa hal ini terlalu bahaya untuk main-main.
Hal tersebut disampaikannya melalui media sosial twitter pribadinya @haikal_hassan, pada Rabu(21/4/21).
"Kasus buku sejarah gak cukup utk ditarik saja... ini terlalu bahaya buat main2..," kata Haikal Hassan dalam akun Twitternya.
Kasus buku sejarah gak cukup utk ditarik saja... ini terlalu bahaya buat main2...
Mohon Presiden @jokowi ganti @nadiemmakarim dg yg senior, bijak, nasionalis religius, pancasilais, paham arti keadilan pendidikan.
— Haikal Hassan Baras (@haikal_hassan) April 20, 2021
Bahkan, Haikal sampai hati memohon kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera mengganti posisi Nadiem Anwar Makarim sebagai Mendikbud.
Haikal mengatakan agar Nadiem segera diganti dengan senior yang lebih mendalami arti keadilan pendidikan.
"Mohon Presiden @jokowi ganti @nadiemmakarim dengan senior yang bijak, nasionalis religius, pancasilais, paham arti keadilan pendidikan," kata Haikal Hassan.
Untuk diketahui, Kemendikbud telah memberikan klarifikasinya, bahwa tidak ada niatan untuk menghilangkan peran pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy’ari dalam kamus sejarah.
"Kesimpulannya, terjadi keteledoran yang mana naskah yang belum siap kemudian diunggah ke laman Rumah Belajar. Tidak ada niat untuk menghilangkan KH Hasyim Asy’ari sebagai tokoh sejarah dalam buku tersebut,” ujar Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid.