ERA.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyatakan, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean atau Asean Leaders Meeting (ALM) akan digelar pada Sabtu (24/4/2021) besok. Rencananya, pembukaan akan dilakukan pada siang hari.
Retno mengatakan, Presiden Joko Widodo juga sudah menerima undangan dari Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, yang juga merupakan Ketua Asean.
"Para pemimpin Asean termasuk Presiden RI sudah menerima undangan dari Sultan Brunei Darrusalam selaku ketua Asean untuk menghadiri ALM besok di sekretariat Asean. Pertemuan direncanakan akan mulai berlangsung pada siang hari," kata Retno dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, dikutip Sabtu (24/4/2021).
Hingga saat ini, kata Retno, ada tiga pemimpin negara Asean yang tidak dapat menghadiri KTT. Para pemimpin yang absen datang antara lain dari negara Thailand, Filipina, dan Laos.
Jokowi, kata Retno, telah melakukan komunikasi dengan Perdana Menteri (PM) Thailand Prayut Chan-o-Cha melalui sambungan telepon. Dalam pembicaraan tersebut, PM Thailand menyampaikan permintaan maaf tidak bisa hadir di KTT Asean akibat situasi COVID-19 di negaranya.
"Presiden RI kemarin telah melakukan pembicaraan dengan PM Thailand dan membahas persiapan ALM ini. PM Thailand menyampaikan permintaan maaf tidak dapat hadir karena situasi COVID-19 di dalam negeri Thailand," kata Retno.
Retno mengatakan, KTT Asean ini merupakan inisiatif dari pemerintah Indonesia sekaligus tindak lanjut pembicaraan antara Jokowi dengan Sultan Brunei Darusalam selaku ketua Asean beberapa waktu lalu.
Adapun salah satu agenda dalam pertemuan KTT Asean besok adalah membicarakan mengenai kondisi dan situasi di Myanmar yang saat ini tengah dilanda konflik.
"Kita tentunya berharap agar ALM besok akan mencapai kesepakatan mengenai langah-langkah yang baik bagi rakyat Myanmar, dan membantu Myanmar keluar dari situasi yang krisis ini," kata Retno.
"Komitmen para pemimpin untuk bertemu secara fisik merupakan refleksi kekhawatiran Asean terhadap situasi yang terjadi di Myanmar dan tekad Asean untuk membantu Myanmar keluar dari krisis ini," imbuhnya.
Adapun KTT Asean ini merupakan pertemuan pertama para pemimpin di negara-negara Asia Tenggara pertama selama masa pandemi COVID-19.