Nadiem: Hardiknas Jadi Momen Tepat untuk Refleksi dan Transformasi

| 02 May 2021 06:36
Nadiem: Hardiknas Jadi Momen Tepat untuk Refleksi dan Transformasi
Mendikbudristek Nadiem Makarim (Dok. Kemendikbud)

ERA.id - Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, Hardiknas merupakan sebuah momen yang tepat bagi semua pihak untuk merefleksikan kembali apa saja yang sudah dikerjakan dengan baik dan apa saja yang perlu diperbaiki.

Pasalnya, kata dia, lembaran baru pendidikan Indonesia berarti transformasi.

“Transformasi yang tetap bersandar pada sejarah bangsa, dan juga keberanian menciptakan sejarah baru yang gemilang,” kata Nadiem dalam teks pidato Hardiknas 2 Mei 2021 yang diterima, Minggu (2/5/2021).

Dalam pidato tersebut, Nadiem juga berharap agar anak-anak Indonesia menjadi pelajar yang menggenggam teguh falsafah Pancasila, pelajar yang merdeka sepanjang hayatnya, dan pelajar yang mampu menyongsong masa depan dengan percaya diri.

“Karenanya, kementerian ini secara konsisten terus melakukan transformasi pendidikan melalui berbagai terobosan Merdeka Belajar,” ucapnya.

Ia menyebutkan, ada 4 upaya perbaikan terus dikerjakan bersama berbagai elemen masyarakat.

Pertama, perbaikan pada infrastruktur dan teknologi. Kedua, perbaikan kebijakan, prosedur, dan pendanaan, serta pemberian otonomi lebih bagi satuan pendidikan.

Ketiga, perbaikan kepemimpinan, masyarakat, dan budaya. Keempat, perbaikan kurikulum, pedagogi, dan asesmen.

“Sejak saya menjabat sampai dengan saat ini, termasuk pada masa pandemi, 10 episode Merdeka Belajar telah diluncurkan dan akan masih banyak lagi terobosan-terobosan Merdeka Belajar yang akan kita lakukan. Transformasi yang bermakna ini kami kerjakan agar segala sesuatu yang selama ini membuat bangsa ini hanya berjalan di tempat, dapat berubah menjadi lompatan-lompatan kemajuan,” ucap Nadiem.

Nadiem mengatakan, terobosan-terobosan Merdeka Belajar betul-betul dapat menyasar seluruh masyarakat, mulai pendidik dan pelajar dari pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai pendidikan tinggi, orangtua, para wakil rakyat, pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, hingga dunia usaha dan dunia industri, dari Sabang sampai Merauke, Miangas sampai Pulau Rote.

Rekomendasi