Vaksin AstraZeneca Aman Digunakan, Komda KIPI Jakarta: Efek Samping Tidak Ada yang Ekstrem

| 29 May 2021 20:00
Vaksin AstraZeneca Aman Digunakan, Komda KIPI Jakarta: Efek Samping Tidak Ada yang Ekstrem
Ilustrasi vaksin (Dok. Antara)

ERA.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan vaksin COVID-19 merek AstraZeneca khususnya nomor batch CTMAV547 aman digunakan. Sebelumnya, vaksin produksi perusahaan asal Eropa tersebut sempat dihentikan distribusi dan penggunaannya untuk diuji toksisitas dan sterilitas.

Ketua Komisi Daerah Kejadin Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) DKI Jakarta Ellen Sianipar mengatakan, hingga saat ini tidak ditemukan adanya efek samping berbahaya dari penggunaan vaksin AstraZeneca.

"Gejala dan efek samping dari vaksin AstraZeneca hingga saat ini tidak ada yang ekstrem. KIPI serius yang ditemukan tidak banyak, kurang dari satu persen. Kecil sekali sebetulnya jika dibandingkan dengan yang menerima vaksin," ujar Ellen melalui keterangan tertulis, Sabtu (29/5/2021).

Menurut Ellen, KIPI dari vaksin AstraZeneca hampir sama seperti pada vaksin merek lainnya, misalnya demam atau menggigil. Itu pun hanya berlangsung selama satu hingga dua hari saja. Dia menjelaskan, jika ada kasus KIPI serius yang ditemukan bisa dipastikan tidak berhubungan dengan vaksin. Melainkan karena ada penyakit yng diderita sebelum divaksin.

"Hal ini dapat terjadi karena memang ada beberapa pasien yang tidak terbuka sepenuhnya tentang kondisi kesehatan mereka saat dilakukan skrining sebelum divaksinasi," kata Ellen.

Oleh karena itu, dia mengimbau agar masyarakat terbuka dan jujur menyampaikan kondisi kesehatannya saat hendak melakukan vaksinasi. Dia juga berharap, ke depannya masyarakat tidak perlu ragu untuk divaksin dengan merek vaksin apa pun termasuk AstraZeneca. Karena terbukti aman dan tidak pernah menimbulkan efek samping yang berbahaya.

"Pokoknya, apapun vaksin yang tersedia di depan kita, itu yang kita terima, saja sama. AstraZeneca sudah banyak dipakai di seluruh dunia, KIPI-nya juga keciil tidak banyak. Ini hanya dibesar-besarkan saja sehingga membuat ragu (divaksin)," pungkasnya.

Rekomendasi