ERA.id - Pendakwah Ustaz Adi Hidayat (UAH) marah karena diterpa tuduhan menggelapkan uang donasi Palestina dari penggalangan dana yang diinisiasinya.
Ustaz Adi Hidayat memang berhasil menggalang dana sebesar kurang lebih Rp30 miliar untuk rakyat Palestina dalam waktu enam hari. Setelah terkumpul, donasi langsung disalurkan. Jadi persoalan, belakangan ia dituduh menggelapkan dana umat tersebut. Informasi itu masif tersebar di media sosial.
Merasa gerah, Ustaz Adi Hidayat pun bersikap dan membawa tuduhan serta akun penuduhnya baik itu di Youtube, Twitter, Facebook, dan sebagainya, ke jalur hukum.
Apakah itu sebuah rencana? Ustaz Adi Hidayat menjawab tidak. Ia mengaku pasti melaporkan akun-akun yang menuduhnya sembarangan, demi terciptanya keadilan dan kehidupan yang tentram.
UAH mengaku, timnya sekarang sedang menyusun delik dari komentar akun-akun yang akan ia polisikan. "Memang hal yang sudah kami siapkan. Sekarang sedang distrukturisasi, bagaimana delik hukum yang sesuai dengan akun yang bersangkutan," terang UAH dalam akun Youtube pribadinya, Senin (31/5/2021).
Lalu seperti apa ciri-ciri akun yang akan dilaporkan UAH? "Yang menebar info bukan hanya keliru, melainkan berpotensi membenturkan, membuat gaduh, menimbulkan fitnah, baik itu ditujukan secara langsung dalam gambar atau pun narasi, atau framing berita tertentu yang isinya tidak jauh dari niat yang dimaksud (fitnah)."
UAH memang menunjukkan keseriusannya dalam kasus ini. Ia bilang, tim dan dirinya sudah memantau jejak digital para akun-akun yang menuding dirinya menggelapkan dana donasi Palestina. "Saya bukan ustaz, bukan ulama yang cuma mengajar. Kita punya riset dan tim IT. Jadi yang iseng, menjatuhkan, atau misalnya membuat satu berita untuk mengesankan citra buruk, ada jejak digitalnya," tambah Ustaz Adi.
Tak lupa, ia mengisyaratkan bantuan kepada semua murid dan orang-orang yang sepemikiran dengannya. "Saya sampaikan ke seluruh murid, satu chemistry, hentikan hal seperti ini, hidup tenang dan tentram," tukasnya.
Eko Kuntadhi terseret
Pegiat media sosial, Eko Kunthadi, sejak kemarin hingga kini masih diseret oleh warganet karena dinilai sebagai pemicu keributan di Twitter soal Ustaz Adi Hidayat. Cuitannya berbunyi, "Alhamdulillah. Terkumpul Rp 60 m, diserahkan Rp 14 m," tulis Eko.
Eko Kutadhi kemudian merevisi bahwa uang yang donasi yang terkumpul 30 miliar. Akhirnya, cuitan itu direspons pendukung Ustaz Adi Hidayat, termasuk dari UAH sendiri.
"Ada sebagian yang kami tempuh langkah hukum. Saya sudah katakan, jangan pernah ganggu singa yang sedang berzikir. Karena kalau sudah mengaum itu sulit dihentikan. Jadi ada beberapa bagian yang kami sudah skemakan, saya siapkan supaya menjadi pelajaran yang baik," kata UAH.
Kini, UAH mengaku sudah berkoordinasi dengan Bareskrim Polri untuk melaporkan akun yang menyerangnya. "Tolong jangan siapkan banyak meterai, karena saya punya banyak meterai pada orang-orang yang fitnah. Saya tempuh langkah hukum dan sudah koordinasi dengan pengacara juga lainnya."
"Kalau pun Anda hapus, saya dapat laporan dihapus, kami ini tim riset jadi tak sembarangan kalau ada coba-coba berbuat sesuatu, sudah kami donwload duluan dan kami screenshot."