ERA.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk menangani lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di Kudus, Jawa Tengah dan Bangkalan, Madura. Salah satunya dengan merujuk pasien dengan status berat dan sedang ke daerah lain.
Hal ini dilakukan lantaran jumlah keterisian rumah sakit dan ketersediaan tempat tidur di Kudus dan Bangkalan ikut meningkat drastis dalam waktu 1,5 pekan.
"Yang sudah kita lakukan nomor satu yang paling penting karena ini urusannya dengan nyawa, kita mengurai tekanan atau beban di rumah sakit. Caranya kita merujuk pasien berat dan sedang ke kota terdekat," ujar Budi dalam keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/6/2021).
Budi menjelaskan, untuk pasien COVID-19 di Kudus akan dirujuk ke Semarang, sedangkan pasien COVID-19 di Bangkalan akan dirujuk ke Surabaya. Budi mengatakan, kapasitas rumah sakit di dua kota tersebut masih cukup untuk menerima limpahan pasien dari Kudus dan Bangkalan. Budi berharap, dengan langkah tersebut bisa megurangi tekanan di rumah sakit Kudus dan Bangkalan.
"Untuk Kudus ke Semarang, Bangkalan ke Surabaya. Alhamdulillah, kapasitas rumah sakit di Surabaya dan Semarang itu cukup untuk bisa menerima rujukan dari Bangkalan dan Kudus," kata Budi.
Adapun terkait dengan 300 tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar COVID-19 di Kudus, Budi mengatakan semuanya dalam kondisi baik. Hal itu dikarenakan mereka sudah divaksin.
Sedangkan untuk mengantisipasi kurangnya nakes di Kudus dan Bangkalan, Budi mengatakan, pihaknya telah mengirimkan tenaga kesehatan di dua daerah tersebut. Budi mengatakan, pihaknya dalam hal ini bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indoneisa (PPNI).
"Untuk mengurai dan mengurangi tekanan di rumah sakit di Kudus dan Bangkalan, kita sudah mengirimkan dokter bekerja sama dengan IDI dan perawat dengan kerja sama PPNI untuk mengisi dan mengurangi tekanan tenaga kesehatan yang terpapar di Kudus dan Bangkalan," pungkasnya.