Polri Mau Nambah Anggaran Rp28 Triliun Tahun Depan, Paling Besar Buat Belanja Barang

| 07 Jun 2021 18:44
Polri Mau Nambah Anggaran Rp28 Triliun Tahun Depan, Paling Besar Buat Belanja Barang
Ilustrasi (Dok. Humas Polri)

ERA.id - Polri mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp28,5 triliun pada 2022. Usulan tersebut disampaikan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono saat rapat kerja dengan Komisi III DPR RI.

"Polri telah mengusulkan tambahan anggaran kepada penetapan pagu anggaran tahun anggaran 2022 pada Kementerian Keuangan dan Kementerian PPN/Bappenas dengan surat kapolri nomor B/3433/V/REN.2.3/2021 tanggal 27 Mei 2021," ujar Gatot dalam raker di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (7/6/2021).

Gatot memaparkan, usulan anggaran tersebut dibagi menjadi dua instrumen. Pertama, belanja barang sebesar Rp10,2 triliun yang diprioritaskan untuk meningkatkan pelayanan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).

Jumlah tersebut terdiri dari operasional kepolisian sebesar Rp2,2 triliun; kebutuhan anggaran fungsi Reskrim sejumlah Rp2,2 triliun; kebutuhan fungsi intelijen sebesar Rp705 miliar; kebutuhan fungsi anggaran Sabhara sebesar Rp589 miliar; pengamanan destinasi wisata sebesar Rp77,98 miliar.

"Pengamanan ibu kota negara baru sebesar Rp 63,37 miliar," tutur Gatot.

Sementara instrumen kedua, yakni belanja modal sebesar Rp 18,3 triliun. Anggaran tersebut diprioritaskan untuk pembangunan fasilitas pengadaan peralatan Polri.

Gatot juga menuturkan pagu indikatif Polri tahun anggaran 2022 sejumlah Rp97,524 triliun. Sedangkan usulan kebutuhannya sebesar Rp137,819 triliun.

Usai melakukan rapat, Gatot pun menjelaskan maksud dari jumlah anggaran untuk pengamanan ibu kota negara baru. Dia mengatakan, angka sebesar Rp 63,37 miliar itu dipergunakan untuk biaya transport aparat keamanan.

"Itu kan, nanti akan ada biaya untuk berangkat mereka karena anggota dari Brimob itu akan kita kirim ke Kalimantan Timur dan mereka melaksanakan kegiatan keamanan di sana," ucap Gatot.

"Itu biaya transport, berangkat pulang termasuk ada indeks-indeks untuk kegiatan mereka di sana," imbuhnya.

Rekomendasi