Tim Editor
ERA.id - Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto membandingkan pemerintahan Indonesia saat ini dengan pemerintahan era Orde Baru yang dipimpin ayahnya selama 32 tahun.
Menurut dia, ayahnya akan sedih melihat saat ini Indonesia mengalami kemunduran dalam hal utang negara yang membengkak.
Hal tersebut diungkapkan saat Keluarga Cendana menggelar syukuran 100 tahun usia Presiden RI ke-2 Soeharto di Masjid Agung At-Tin, TMII, Jakarta Timur, Selasa (8/6.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Ketua MPR Bambang Soesatyo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turutmenghadiri acara ini.
"Kita senantiasa berdoa Semoga yang maha kuasa bisa menolong bangsa ini lepas dari masalah-masalah bangsa yang ada," kata Titiek.
Titiek juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap masalah bangsa, terutama soal utang luar negeri. Ia menilai jika Soeharto masih ada mungkin sedih melihat kondisi tersebut.
"Saya rasa Bapak sedih kalau lihat keadaan selama ini. Apa yang beliau bangun selama ini, kelihatannya tidak maju tapi sedikit mundur. Utang yang tadinya seberapa tapi sekarang ribuan-ribuan triliun," tegasnya.
Titiek mengklaim, Presiden Soeharto dan istrinya Tien Soeharto selalu mengabdikan hidup demi mensejahterakan masyarakat. Lantaran itu, dia berharap doa dari masyarakat untuk ayah dan ibunya.
"Minta doanya untuk Pak Harto, Bu Tien, agar beliau bahagia di sana dan juga kita senantiasa berdoa mudah-mudahan Pak Harto juga bisa minta ke yang maha kuasa di sana supaya bisa menolong bangsa ini, terlepas dari masalah-masalah yang ada kita hadapi sekarang ini," ucap Titiek.
Diketahui, Per April 2021, utang pemerintah Indonesia sudah mencapai Rp 6.527,29 triliun dengan rasio 41,18 persen terhadap PDB.
